Israel Disebut Setujui Gencatan Senjata di Gaza yang Ditengahi Mesir

GAZA, KOMPAS.com – Sumber keamanan Mesir pada Minggu (7/8/2022) menyebut Israel telah menyetujui gencatan senjata dengan kelompok Jihad Islam Palestina di Gaza yang diusulkan Kairo.

Sementara itu, Jihad Islam Palestina melaporkan pembicaraan menuju gencatan senjata sedang berlangsung.

Negosiasi meningkatkan harapan bahwa Mesir dapat membantu menengahi kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri pertempuran terburuk di Gaza sejak perang 11 hari pada 2021 tersebut. 

Sejak Jumat (5/8/2022), Israel telah melakukan pengeboman udara dan artileri berat terhadap posisi Jihad Islam Palestina di Gaza, dengan gerilyawan menembakkan ratusan roket sebagai pembalasan.

Sedikitnya 31 warga Palestina dilaporkan telah tewas termasuk enam anak-anak, dan 275 orang terluka sejak Jumat.

Sementara, dua warga Israel terluka oleh pecahan peluru, dan yang lainnya terpaksa berlindung dari rentetan roket yang ditembakkan dari Gaza.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan para pejabat negaranya telah berbicara dengan kedua belah pihak "sepanjang waktu" untuk meredakan kekerasan.

Dilansir dari AFP, sebuah sumber keamanan di Kairo mengatakan bahwa Israel "telah menerima" gencatan senjata, menambahkan bahwa Kairo sedang menunggu tanggapan Palestina.

Jihad Islam Palestina masih berunding

Sebuah sumber dari Jihad Islam Palestina mengatakan bahwa perundingan sedang berlangsung di tingkat tertinggi menuju ketenangan.

Tetapi, mereka memperingatkan bahwa perlawanan tidak akan berhenti jika agresi dan kejahatan pendudukan Israel tidak berhenti.

Pada Minggu, Jihad Islam Palestina memperpanjang serangan mereka dengan menembakkan dua roket yang menargetkan Yerusalem, tetapi senjata itu dilapokrna ditembak jatuh oleh tentara.

Jihad Islam Palestina adalah ebuah kelompok yang didukung Iran yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara Barat.

Tentara Israel mengatakan seluruh kepemimpinan senior sayap militer Jihad Islam Palestina di Gaza telah dinetralisir.