Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentolan Pink Floyd Sebut Joe Biden Penjahat Perang

Selama wawancara Smerconish dengan Waters, pembawa acara mempertanyakan elemen politik yang terang-terangan dari set Waters.

Waters bahkan menampilkan montase "Penjahat Perang" dengan foto Presiden AS Joe Biden.

"Yah, dia menyalakan api di Ukraina, sebagai permulaan," jawab Waters, dilansir Stereogum.

“Itu kejahatan besar. Mengapa Amerika Serikat tidak mendorong Zelensky untuk bernegosiasi, meniadakan kebutuhan akan perang yang mengerikan dan menghebohkan ini?” tambahnya.

"Tapi kamu menyalahkan pihak yang diserang," jawab Smerconish. "Kau membuatnya terbalik."

Waters menegaskan bahwa yang paling penting dari semua konflik adalah melihat konteks sejarahnya.

"Anda bisa mengatakan konflik Rusia-Ukraina dimulai pada tahun 2008," ujarnya.

"Perang ini pada dasarnya adalah tentang aksi dan reaksi NATO yang mendorong hingga ke Perbatasan Rusia, yang mereka janjikan tidak akan mereka lakukan ketika Gorbachev merundingkan penarikan Uni Soviet dari seluruh Eropa Timur," tambahnya.

“Bagaimana dengan peran AS sebagai pembebas?” Smerconish membalas.

“Kami tidak memiliki peran sebagai pembebas,” jawab Waters, dan kedua pria itu bolak-balik memperdebatkan sejarah Perang Dunia II.

“Saya akan menyarankan Anda, Michael, agar Anda pergi dan membaca lebih banyak, dan kemudian mencoba dan mencari tahu apa yang akan dilakukan AS jika China menempatkan rudal bersenjata nuklir ke Meksiko dan Kanada?” tambahnya.

Dari sana, mereka masuk membahas China, Taiwan, dan konflik lain yang merupakan ancaman global.

Percakapan menjadi cukup panas, tetapi mereka tampaknya masih saling menyukai pada akhirnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/07/200000870/pentolan-pink-floyd-sebut-joe-biden-penjahat-perang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke