Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Tuding Barat Larang Ukraina Memikirkan Perdamaian, Ini yang Diucap

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menuding negara-negara Barat melarang Ukraina memikirkan perdamaian.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, AS dan sekutunya masih tertarik pada konflik berkelanjutan di Ukraina.

Dia menyebut, negara-negara Barat secara efektif mencegah pemerintah di Kyiv untuk memikirkan kemungkinan pembicaraan damai.

Ketika ditanya tentang alasan potensial yang menyebabkan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Perancis Emmanuel Macron tidak lagi menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin, Peskov juga menyebut bahwa hal tersebut merupakan tanda lain yang menunjukkan bahwa para pemimpin Barat tidak tertarik untuk mencapai perdamaian melalui dialog dan negosiasi.

“Saat ini, negara-negara barat secara aktif bertaruh pada perang yang berkelanjutan,” kata Peskov kepada acara TV "Moscow. Kremlin. Putin." di saluran Rossiya 1 Rusia, sebagaimana dikutip dari Russia Today. 

Juru Bicara Kremlin menyampaikan, posisi negara-negara Barat -yang dipimpin oleh AS– mengarah ke situasi di mana mereka membiarkan Ukraina tidak berpikir atau berbicara tentang atau mendiskusikan perdamaian.

Kremlin percaya bahwa "akal sehat" pada akhirnya akan menang dan kedua pihak akan kembali ke meja perundingan.

“Sekarang, permintaan untuk menenangkan situasi rendah,” ungkap Peskov, seraya menambahkan bahwa Kremlin yakin waktu untuk pembicaraan akan tiba.

Permintaan Rusia untuk Ukraina

Peskov menyampaikan, Ukraina masih harus sekali lagi memahami semua tuntutan yang diajukan oleh Rusia sebelum pembicaraan dapat dilanjutkan.

Dia melihat, Pemerintah Ukraina sangat menyadari posisi Rusia.

Perkov menambahkan bahwa Kyiv hanya perlu duduk di meja negosiasi dan menandatangani dokumen yang sebagian besar telah disepakati.

Rusia dan Ukraina telah memulai pembicaraan damai empat hari setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada akhir Februari.

Kedua belah pihak diketahui telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan secara langsung di Belarus dan kemudian melanjutkan pembicaraan melalui tautan video.

Pada akhir Maret, delegasi dari Rusia dan Ukraina bertemu sekali lagi di Istanbul, Turkiye.

Namun, sejak itu, pembicaraan telah benar-benar terhenti, karena pihak Ukraina bersikeras bahwa itu hanya akan kembali ke meja ketika berada dalam "posisi negosiasi yang lebih kuat."

Pada bulan April, Putin menuduh Kyiv membawa proses itu ke jalan buntu.

Peskov mengatakan pada saat itu bahwa Rusia telah memberi Ukraina rancangan perjanjian dan sedang menunggu tanggapan.

Pada Juni, negosiator utama Ukraina David Arakhamia menyatakan Kyiv yakin dapat mencapai posisi yang menguntungkan ini pada akhir Agustus setelah melakukan operasi serangan balasan di daerah-daerah tertentu.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/04/192900170/rusia-tuding-barat-larang-ukraina-memikirkan-perdamaian-ini-yang-diucap

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke