Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pilpres Italia Buntu Berhari-hari, Banyak yang Golput

Sebanyak empat putaran pemungutan suara di parlemen sejak Senin (24/1/2022) gagal menghasilkan pemenang. Sebagian besar anggota parlemen memberikan suara kosong atau golput karena kurangnya kesepakatan di antara para pihak.

Putaran kelima akan berjalan sesuai rencana mulai pukul 11.00 waktu setempat, dengan tambahan lainnya pada pukul 17.00, menurut kantor-kantor berita Italia yang dikutip AFP.

Keputisan itu mengikuti seruan Enrico Letta dari Partai Demokrat kiri-tengah dan Matteo Salvini dari partai Liga populis anti-imigrasi untuk meningkatkan kecepatan

Oleh karena pembatasan virus corona, parlemen hanya menjadwalkan satu putaran pemungutan suara per hari hingga sekarang.

Blok sayap kanan Salvini pada Jumat pagi akhirnya mengajukan calon, Presiden Senat Maria Elisabetta Alberti Casellati.

Namun, mereka tidak memiliki mayoritas di parlemen dan banyak dari kalangan kiri sangat menentang Casellati, pengikut setia mantan perdana menteri Silvio Berlusconi, yang dikenal karena penentangannya terhadap aborsi dan ikatan sipil sesama jenis.

Draghi, mantan kepala Bank Sentral Eropa yang dibawa untuk memimpin pemerintah persatuan nasional hampir setahun yang lalu, tetap dalam pencalonannya di pilpres Italia untuk terpilih sebagai kepala negara baru.

Akan tetapi, ada kekhawatiran yang meluas bahwa kepergiannya sebagai perdana menteri dapat menggoyahkan pemerintah pada saat yang kritis bahkan memicu pemilihan cepat, yang hanya diinginkan oleh sedikut pihak.

Italia, negara sarat utang yang perekonomiannya terbesar ketiga di zona Eropa, telah pulih dengan kuat dari resesi yang disebabkan oleh pandemi 2020, tetapi mengandalkan hampir 200 miliar euro (Rp 3,2 kuadriliun) dalam dana Uni Eropa untuk memperkuat finansialnya.

Uang itu pada gilirannya bergantung pada jadwal reformasi yang ketat - erutama pada sistem perpajakan, peradilan, dan administrasi publik - yang dikhawatirkan banyak orang akan tergelincir tanpa adanya campur tangan Draghi di pucuk kepemimpinan.

Presiden Italia adalah tokoh seremonial tetapi memegang kekuasaan besar selama krisis politik, peristiwa yang sering terjadi di Italia, yang memiliki puluhan pemerintahan berbeda sejak Perang Dunia II.

Pilpres Italia dilakukan di antara lebih dari 1.000 anggota parlemen, senator, dan perwakilan daerah.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/28/201500570/pilpres-italia-buntu-berhari-hari-banyak-yang-golput

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke