Sejumlah Negara yang Sukses Memindahkan Ibu Kota, dari Brasil sampai AS

KOMPAS.com - Sejarah, populasi, dan pengaruh politik serta ekonomi, mempengaruhi tempat di mana ibu kota negara ditentukan pada awalnya.

Tapi, ada kalanya, banyak faktor yang membuat ibu kota negara akhirnya dipindahkan.

Beberapa negara memilih memindahkan ibu kota negara dari satu lokasi ke lokasi lain karena alasan yang berbeda-beda.

Ini bukan hal yang aneh. Sepanjang sejarah, pemindahan ibu kota telah dilakukan beberapa kali. Bahkan orang Cina Kuno, Romawi, dan Mesir biasa mengubah ibu kota wilayah mereka dari waktu ke waktu.

Dilansir World Atlas, berikut beberapa negara yang telah mengubah ibu kotanya.

Abuja, Nigeria

Awalnya, Lagos adalah ibu kota Nigeria sebelum Abuja dijadikan ibu kota negara. Meskipun merupakan kota terpadat, Lagos bukanlah tempat yang ideal bagi pemerintah Nigeria karena lembab, ramai, panas, dan memecah-belah secara politik.

Pejabat pemerintah Nigeria mulai membuat rencana untuk mendirikan ibu kota baru di Abuja, sekitar 300 mil timur laut Lagos sepanjang tahun 1980-an.

Abuja lebih disukai karena memiliki kepadatan penduduk yang jarang, ketinggian yang lebih tinggi, dan terletak di pusat. Ibu kota Nigeria dipindahkan dari Lagos ke Abuja pada tahun 1991, tetapi beberapa fungsinya tetap di Lagos.

Brasilia, Brasil

Ibu kota Brasil dipindahkan dari Rio de Janeiro ke Brasilia pada tahun 1960. Perpindahan ibu kota negara itu telah ditolak selama beberapa dekade karena Rio de Janeiro terlalu padat dan jauh dari bagian lain negara itu.

Untuk mendorong perpindahan tersebut, penetapan Brasilia sebagai ibu kota negara baru dimulai pada tahun 1956.

Brasilia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, membuat perubahan itu sukses yang menginspirasi negara-negara lain untuk mengubah lokasi ibu kotanya.

Canberra, Australia

Selama abad ke-19, Australia terdiri dari dua kota terbesar di negara itu yaitu Melbourne dan Sydney.

Kedua kota itu bersaing untuk menjadi ibu kota Australia, dan tidak ada yang menyerah. Untuk menjaga perdamaian, pemerintah Australia memilih untuk mendirikan ibu kota baru lain.

Setelah survei dan pencarian ekstensif, sebidang tanah di New South Wales pun menjadi ibu kota baru negara itu.

Canberra menjadi ibu kota baru Australia pada tahun 1913 dan terletak di tengah-tengah antara Melbourne dan Sydney.

Washington DC, Amerika Serikat

Kongres AS mengadakan pertemuan di delapan kota berbeda yang meliputi New York, Baltimore, dan Philadelphia selama dan setelah Revolusi Amerika.

Konstitusi AS menyoroti pembangunan ibu kota baru negara itu di distrik federal yang terpisah.

Mantan Presiden AS George Washington memilih lokasi baru untuk ibu kota negara di dekat Sungai Potomac. Baik Maryland dan Virginia menyumbangkan tanah.

Pada tahun 1800, ibu kota baru dirancang dan didirikan di Washington DC. Alasan utama Washington DC dipilih sebagai ibu kota baru AS adalah karena wilayah tersebut merupakan "kompromi".

Kompromi ini melibatkan negara bagian utara yang menganjurkan pembayaran utang perang dan negara bagian selatan yang memiliki kepentingan ekonomi dalam kepemilikan budak.

Awalnya, New York menjadi ibu kota Amerika Serikat, dari tahun 1785 hingga 1790.