Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ribuan Orang Berdemo Menentang Mandat Masker dan Vaksin di AS

WASHINGTON, D.C., KOMPAS.com – Ribuan demonstran anti-masker dan anti-mandat vaksin Covid-19 berunjuk rasa di pusat kota Washington, D.C., Amerika Serikat (AS) untuk menentang kebijakan Biden terkait masker dan vaksin Covid-19 pada Minggu (23/1/2021).

Massa berkumpul di deket Monumen Washington, lalu berpawai ke Lincoln Memorial, sambil memegang poster-poster bertuliskan tuntutan atau cemoohan, seperti “Paksaan Itu Bukan Pilihan” dan “Buatlah Cinta Bukan Buat Mandat!!!”.

Diberitakan Kantor Berita AFP, Senin (24/1/2022), demontrasi di AS ini juga diwarnai dengan sesi orasi.

Hadir sebagai orator termasuk anti-vaxxer terkenal Robert F. Kennedy Jr., yang membandingkan mandat vaksin dengan Holocaust.

Dia mengambil mikrofon di depan marmer putih Lincoln Memorial untuk mengecam aturan tersebut.

Sama seperti pembatasan Covid-19 lainnya yang bertujuan untuk mengendalikan, mandat vaksin di AS telah menjadi masalah politik yang sangat terpolarisasi.

Padahal Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 70 juta orang di AS dan menewaskan lebih dari 865.000 orang.

“Mandat dan kebebasan tidak bisa bercampur, seperti minyak dan air,” kata pembicara lainnya.

Demonstrasi di AS kali ini dihadiri oleh orang-orang dari berbagai usia, termasuk anak-anak, dan sebagian besar tak memakai masker.

"Saya bukan anti-vaksin, tapi saya anti vaksin ini (Covid-19)," Michelle, seorang ahli terapi fisik berusia 61 tahun dari Virginia yang menolak menyebutkan nama belakangnya, mengatakan kepada AFP.

Dia menganggap serum messenger RNA (mRNA) yang dikembangkan oleh perusahaan seperti Pfizer dan Moderna dalam waktu singkat "terlalu eksperimental" dan "terburu-buru."

Meski pada kenyataannya, vaksin mRNA, yang diberikan kepada jutaan orang di seluruh dunia pada tahun lalu, telah terbukti aman dan efektif, serta dipuji sebagai gamechanger potensial dalam pengobatan modern.

Demonstran lainnya, Therese dengan tegas menentang vaksin, semua vaksin.

Dia menjelaskan bahwa dia datang dengan bus dari Michigan, di utara negara itu, untuk ikut memprotes mandat vaksin.

"Mandat tidaklah pantas. Vaksin tidak berfungsi, kami telah dibohongi tentang vaksin," kata wanita berusia 61 tahun, yang bekerja di kafetaria sekolah sebelum pensiun dan juga menolak menyebutkan nama belakangnya.

Di AS sendiri, banyak perusahaan telah memberlakukan kebijakan wajib masker untuk melindungi para pekerja mereka, begitu pula pemerintah kota dan organisasi budaya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/24/154500570/ribuan-orang-berdemo-menentang-mandat-masker-dan-vaksin-di-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke