Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Tumpuk Pasukan di Perbatasan Ukraina, NATO Diminta Kirim Lebih Banyak Senjata

LONDON, KOMPAS.com - Tekanan pada Jerman meningkat dari sekutu Eropa, agar menghentikan penolakan lamanya dan segera ikut memasok senjata ke Ukraina, demi membantu negara itu mempertahankan diri dari serangan Rusia.

Inggris sebelumnya menerbangkan rudal anti-tank jarak pendek ke Ukraina pada Senin (17/1/2022), menghindari wilayah udara Jerman.

Kepada anggota parlemen, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menekankan bahwa lebih banyak bantuan militer dan bantuan keamanan ekstra kemungkinan akan datang. Itu mengingat "perilaku yang semakin mengancam" dari Rusia di perbatasan Ukraina, di mana Kremlin telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara.

Wallace mengatakan ada "alasan yang sah dan nyata untuk mengkhawatirkan" bahwa Rusia sedang merencanakan invasi.

Para pejabat Rusia telah membantah mereka memiliki rencana semacam itu, tetapi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Rabu (19/1/2022), menjelang pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, bahwa “rasa ancaman terhadap Ukraina belum pernah terjadi sebelumnya.”

Ukraina menjadi semakin frustrasi dengan Jerman dalam masalah pasokan militer.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengeluh bulan lalu bahwa Berlin memveto pembelian senapan anti-drone dan sistem anti-sniper dari Badan Dukungan dan Pengadaan NATO, dan menyebut tindakan itu "sangat tidak adil."

Belakangan, Berlin mengalah soal blokir pembelian senapan anti-drone setelah menyimpulkan bahwa itu adalah senjata yang tidak mematikan.

Kiev telah berjuang mengatasi kekurangan peralatan dan kemampuan militer. Tetapi Berlin khawatir bahwa memasok senjata dapat dilihat oleh Moskwa sebagai provokatif dan dapat memicu eskalasi Rusia.

Reznikov telah memperingatkan bahwa ketakutan menghadapi Putin dari posisi yang kuat adalah salah arah. “Tidak memprovokasi Rusia – strategi itu tidak berhasil dan tidak akan berhasil,” katanya bulan lalu.

Ukraina telah membeli senjata melalui kesepakatan dengan Amerika Serikat, Inggris, Lithuania, Perancis dan Turki, yang telah memasok drone bersenjata.

Sistem anti-rudal dan anti-pesawat, peralatan perang elektronik, dan peralatan pertahanan siber berada di urutan teratas dalam daftar belanja Ukraina. Negara itu juga ingin membeli rudal permukaan-ke-permukaan, yang dapat menyerang kawanan target secara bersamaan.

Pemerintahan Biden bulan lalu menyetujui 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun) dalam bantuan keamanan defensif tambahan untuk Ukraina.

Pejabat Amerika pada Rabu (19/1/2022) mengatakan Gedung Putih sedang mempertimbangkan opsi pasokan baru, untuk mencoba menaikkan risiko bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, jika dia memutuskan untuk menyerang.

Dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Rusia bermaksud melakukan tindakan agresif besar-besaran, Washington sedang mempertimbangkan untuk menyediakan lebih banyak rudal anti-tank Javelin dan sistem rudal anti-pesawat kepada tentara Ukraina.

Rudal anti-tank yang diterbangkan Inggris ke Ukraina minggu ini adalah senjata bahu yang mampu menghancurkan tank dari jarak 800 meter.

Mereka lebih ringan dari rudal anti-tank Javelin dan dapat digunakan di ruang yang jauh lebih sempit. Rudal anti-tank Inggris diterbangkan ke Ukraina melalui wilayah udara Denmark dan Swedia dan bukan pada rute yang lebih langsung di atas Jerman, menurut laporan surat kabar Inggris.

Gerakan itu memicu spekulasi bahwa langkahnya dilakukan untuk menghindari protes dari Berlin.

Tobias Ellwood, ketua komite pertahanan parlemen Inggris, mengaku berharap sekutu Eropa lainnya “akan mengikuti jejak Inggris, sebelum suhu turun dan kondisi beku memungkinkan invasi secara operasional.”

Tapi sementara sekutu NATO dengan suara bulat menolak tuntutan Rusia agar Ukraina tidak pernah bergabung dengan NATO, perpecahan di antara mereka juga meluas soal sanksi apa yang harus dijatuhkan pada Rusia jika invasi diluncurkan.

Mantan Diplomat Barat dan yang menjabat saat ini mengatakan ada kesepakatan luas di antara kekuatan Barat, tentang sanksi Rusia dalam hal serangan militer, tapi tidak ada kesepakatan akhir mengenai rinciannya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/20/090000070/rusia-tumpuk-pasukan-di-perbatasan-ukraina-nato-diminta-kirim-lebih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke