Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Donald Trump dan 2 Anaknya Dipanggil Pengadilan AS, Bisnisnya Diselidiki

Pemanggilan tersebut tercantum dalam pengajuan pengadilan pada Senin (3/1/2022).

Jaksa Agung negara bagian Letitia James, seorang Demokrat, mengeluarkan panggilan pengadilan untuk meminta kesaksian mereka dalam penyelidikan sipil selama bertahun-tahun bulan lalu, menurut dokumen itu.

Pengajuan itu terungkap setelah Washington Post melaporkan pada Desember bahwa James meminta Trump bersaksi secara langsung di kantornya pada 7 Januari.

Pengajuan hukum pada Senin adalah kali pertama penyelidik mengatakan, mereka juga ingin menanyai dua anak tertua Trump di bawah sumpah.

Menyusul laporan Washington Post, Trump menggugat James dengan alasan dia melanggar hak konstitusionalnya dengan penyelidikan bermotif politik.

"Meskipun banyak upaya untuk menunda penyelidikan kami oleh Trump Organization, kami yakin bahwa pertanyaan kami akan dijawab dan kebenaran akan terungkap karena tidak ada seorang pun yang kebal hukum," kata juru bicara James, Senin (3/1/2022), dikutip dari AFP.

Alina Habba, pengacara untuk Trump, mengindikasikan bahwa keluarga akan menentang panggilan pengadilan.

"Cara dia mempersenjatai kantornya melalui perburuan penyihir politik ini melampaui semua batas standar penuntutan dan melanggar hak konstitusional dasar," kata Habba tentang James.

"Tindakannya merupakan ancaman bagi demokrasi kita dan saya berencana untuk meminta pertanggungjawabannya sepenuhnya," tambahnya.

James sedang menyelidiki apakah Trump Organization mungkin secara ilegal melaporkan nilai palsu pada propertinya, yang berpotensi untuk mendapatkan keuntungan perbankan dan pajak.

Dia meluncurkan penyelidikannya pada Maret 2019 dan mencurigai Trump Organization dengan curang melebih-lebihkan nilai properti tertentu saat mencari pinjaman bank, kemudian melaporkan nilai yang jauh lebih kecil saat mendeklarasikan aset sehingga bisa membayar pajak lebih sedikit.

Putra Donald Trump, Eric, yang merupakan wakil presiden eksekutif Trump Organization, diwawancarai oleh kantor James tentang masalah ini pada Oktober 2020.

Donald Trump sedang menghadapi tekanan dari beberapa penyelidikan hukum.

Trump Organization sedang diselidiki oleh jaksa distrik Manhattan untuk kemungkinan kejahatan keuangan dan penipuan asuransi.

Pada Juli, Trump Organization dan kepala keuangannya yang sudah lama menjabat, Allen Weisselberg, mengaku tidak bersalah di pengadilan New York atas 15 tuduhan penipuan dan penghindaran pajak.

Pengadilannya akan dimulai pada pertengahan tahun ini.

Trump juga diinterogasi selama lebih dari empat jam pada Oktober sebagai bagian dari gugatan oleh sekelompok pemrotes yang menuduh bahwa penjaga keamanannya menyerang mereka enam tahun lalu.

Di Washington, dia mencoba mencegah penyelidikan Kongres atas serangan 6 Januari oleh para pendukungnya di Gedung Capitol untuk mengakses catatan Gedung Putih terkait serangan hari itu.

Dia juga berupaya mencegah laporan pajaknya selama bertahun-tahun agar tidak diserahkan kepada jaksa.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/04/113100670/donald-trump-dan-2-anaknya-dipanggil-pengadilan-as-bisnisnya-diselidiki

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke