OUAGADOUGOU, KOMPAS.com – Kelompok ekstremis membantai 41 milisi sipil yang didukung Pemerintah Burkina Faso pada pekan ini.
Mulanya, sejumlah milisi sipil dari Relawan Pertahanan Dalam Negeri (VDP) itu menggelar patroli di daerah terpencil di Provinsi Loroum pada Kamis (23/12/2021).
VDP merupakan kelompok milisi sipil yang didanai dan dilatih Pemerintah Burkina Faso untuk menahan kelompok ekstremis serta pemberontak.
Namun, ketika melancarkan patroli pada Kamis, mereka disergap oleh kelompok ekstremis sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (26/12/2021).
Sergapan tersebut menewaskan sedikitinya 41 milisi VDP. Insiden tersebut dianggap sebagai salah satu kehilangan terberat yang dialami VDP.
Akibat insiden tersebut, Pemerintah Burkina Faso mengumumkan masa berkabung selama dua hari mulai Minggu.
Pengumuman masa berkabung itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah Burkina Faso Alkassoum Maiga.
“Dalam keadaan yang menyakitkan ini dan sebagai penghormatan kepada personel VDP yang gagah berani serta warga sipil yang gugur dalam membela tanah air, Presiden Burkina Faso menetapkan masa berkabung nasional selama 48 jam mulai Minggu," kata Maiga.
Bulan lalu, kelompok ekstremis juga melancarkan serangan terhadap pos milisi sipil dan menewaskan 53 orang.
Di sisi lain, otoritas Burkina Faso juga menghadapi aksi protes dalam beberapa bulan karena gagal mengekang pemberontakan yang berlangsung selama empat tahun terakhir.
Konflik tersebut menewaskan ribuan orang dan memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka.
Para pemberontak yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS juga telah menelan banyak korban dari elemen militer di Burkina Faso, Niger, dan Mali hampir setiap pekan.
Sementara itu, tentara Burkina Faso mengeklaim sekitar 100 anggota kelompok esktremis tewas dalam serangan gabungan yang melibatkan tentara Niger.
Serangan gabungan yang dilancarkan awal bulan ini juga juga berhasil menyita berbagai pucuk senjata, alat peledak rakiran, dan ratusan sepeda motor.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/26/113100170/kelompok-ekstremis-bantai-41-milisi-sipil-di-burkina-faso