Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diintimidasi Taliban, Maskapai Pakistan Hentikan Operasi ke Kabul

KABUL, KOMPAS.com - Pakistan International Airlines menghentikan operasi ke Kabul pada Kamis (14/10/2021) setelah Taliban mengirim surat kepadanya dan Kam Air, menuntut penurunan harga tiket ke tingkat sebelum pengambilalihan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat, menurut Reuters.

Penangguhan itu dilakukan hanya sebulan setelah maskapai itu melanjutkan penerbangan ke ibu kota Afghanistan pada 13 September.

Juru bicara PIA Abdullah Khan mengatakan kepada CNN bahwa keputusan untuk kembali terbang ke kota itu "diambil semata-mata atas dasar kemanusiaan, dan atas desakan kuat dari organisasi-organisasi yang bersahabat."

Menurut Reuters, harga tiket telah meroket sejak PIA kembali beroperasi di Kabul. Maskapai mengenakan biaya sebanyak 2.500 dollar AS (Rp 35 juta) untuk terbang ke ibu kota Pakistan, Islamabad.

Sebelum pengambilalihan Taliban, rute yang sama dijual seharga 120 dollar AS hingga 150 dollar AS (Rp 1,6 juta hingga Rp 2,1 juta).

Reuters melaporkan bahwa dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke PIA, kementerian transportasi Afghanistan mengancam akan menghentikan penerbangan ke Kabul, kecuali jika maskapai menyesuaikan harga mereka "sesuai dengan kondisi tiket sebelum kemenangan kelompoknya."

PIA mengatakan penguasa Taliban membuat kondisi tidak kondusif untuk maskapai bekerja.

Para komandan juga disebut "mengubah peraturan dan izin penerbangan pada saat-saat terakhir, atau memutuskan secara spontan penerbangan daripada memenuhi peraturan internasional, menurut laporan CNN.

Maskapai itu juga menuduh Taliban memotong setengah penumpang dari satu penerbangan minggu ini saat mereka check-in. Ini menyebabkan kekacauan bagi para pelancong dan menelan biaya setengah juta dolar PIA.

"Ini mengakibatkan 176 orang, yang (berniat) melarikan diri untuk (menyelamatkan) hidup mereka, dikirim kembali ke rumah oleh pejabat maskapai. Ini menyebabkan kerugian hampir setengah juta dolar AS kepada maskapai karena biaya asuransi yang lebih tinggi," kata maskapai itu.

Khan mengatakan kepada CNN bahwa mengoperasikan penerbangan ke Kabul "tidak mungkin" karena "itu masih dianggap sebagai zona perang oleh perusahaan asuransi pesawat."

Kondisi itu juga yang membebankan premi yang melonjal tinggi hingga 400.000 dollar AS per penerbangan.

Melansir Business Insideer, Khan mengatakan PIA akan meninjau kembali operasi di Kabul "jika situasi di lapangan membaik dan [menjadi] lebih kondusif untuk operasi internasional."

Bulan lalu, pemerintah baru Taliban meminta maskapai internasional untuk melanjutkan operasi di Afghanistan, menjanjikan "kerja sama penuh."

Namun, PIA mengatakan para komandan menunjukkan "perilaku yang sangat mengintimidasi" terhadap staf.

Maskapai tersebut mengutip satu contoh di mana seorang perwakilan dari perusahaan itu "ditodong di bawah todongan senjata selama berjam-jam ketika dia meninggalkan kompleks kedutaan Pakistan".

Insiden itu terjadi karena Taliban mengira dia "membantu dan bersekongkol" dengan para pengungsi yang mencoba melarikan diri dari Afghanistan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/17/150323370/diintimidasi-taliban-maskapai-pakistan-hentikan-operasi-ke-kabul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke