Perintah mahkamah agung "Negeri Bollywood" muncul setelah pengacara korban mengajukan kompensasi berdasarkan aturan manajemen bencana.
Berdasarkan data resmi yang dipaparkan pemerintah, ada 447.000 orang yang mengembuskan napas terakhir karena virus corona.
Tetapi, para pakar menduga jumlah sebenarnya korban meninggal Covid-19 mencapai 10 kali lipat lebih banyak dari data pemerintah.
Dugaan tersebut muncul dari perhitungan setelah memeriksa kematian yang berbeda, kemudian dibandingkan data tahun sebelumnya.
Pada Senin (4/10/2021), Hakim MR Shah menegaskan kerabat korban meninggal harus mendapatkan kompensasi.
Dilansir BBC, Hakim Shah menyatakan pemerintah India harus membayarkannya menggunakan skema apapun yang dipikirkan.
Mahkamah agung menekankan, pemberian ganti rugi tersebut harus dilakukan 30 hari setelah keluarga korban mengajukan aplikasi.
Pada Juni, sebuah petisi mendesak pengadilan untuk mengintervensi dalam pemberian skema ganti rugi bagi korban Covid-19.
Para pengaju petisi berargumen, corona secara khusus adalah bencana sehingga ganti rugi harus diberikan kepada korban.
Pada 2005, aturan itu disahkan demi manajemen bencana yang efisien, termasuk mitigasi, pengembangan kapasitas, dan kompensasi jika nyawa atau properti hilang.
Aturan itu menyatakan pemerintah harus membayarkan 400.000 rupee (Rp 76,4 juta) kepada kerabat korban tewas atau terluka.
Gaurav Kumar Bansal, salah satu yang mengajukan mengatakan pemerintah sudah menghabiskan banyak uang untuk menangani pandemi.
Tetapi, dia merasa pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi harus membayar ganti rugi sesuai aturan yang berlaku.
"Atau, mereka bisa saja memberi tinggi untuk keluarga miskin, dan nominal kecil bagi keluarga yang berkecukupan," papar Bansal.
Pemerintah setempat berujar, ganti rugi diberikan jika kematian, atau penyebab kematiannya digolongkan sebagai virus corona.
Dua negara bagian, Kerala dan Rajasthan, telah mengeluh pemberian kompensasi tersebut bakal membebani anggaran mereka.
Karena itu, mereka meminta supaya pemerintah pusat turun tangan, ujar salah satu menteri Rajasthan, Govind Singh Dotasara.
"Kalian memberikan dana untuk banjir, hujan es. Jadi seharusnya dana corona juga harus turun. Ini pandemi, bukan satu wilayah saja yang kena," keluhnya.
Pada Agustus, Badan Manajemen Bencana Nasional (NDMA) yang diketuai langsung oleh Modi berkata, mereka tak tahu berapa banyak dana yang harus disisihkan.
Sebabnya, pandemi belum usai. Dikatakan mereka harus berhati-hati dalam merencanakan keuangan nasional.
Beberapa negara bagian seperti Karnataka sudah mengumumkan akan memberi kompensasi 100.000 rupee (Rp 19,1 juta).
Sejauh ini berdasarkan laporan media setempat, sudah ada 16 keluarga korban yang menerima pembayaran.
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/05/101441970/untuk-setiap-korban-meninggal-covid-19-india-bakal-bayar-rp-96-juta