Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tokoh Separatis Catalonia Carles Puigdemont Ditangkap di Italia

"Negeri Matador" menuduhnya menghasut publik untuk melakukan referendum kemerdekaan pada 2017, yang kemudian dinyatakan ilegal.

Saat referendum digelar, dia menjabat sebagai presiden Catalonia. Tetapi dia kabur ke Belgia dan sempat menjadi anggota Parlemen Eropa.

Polisi menangkap Carles Puigdemont di Bandara Alghero, dan akan dihadapkan ke pengadilan beberapa jam kemudian.

Pengacara Puigdemont mengatakan, kluennya ditangkap ketika hendak menghadiri festival folkklor Catalan di Pulau Sardinia.

Nantinya, hakim di Sardinia akan memutuskan apakah politisi 58 tahun itu dilepaskan ataukah diekstradisi ke Spanyol.

Referendum kemerdekaan Catalonia 2017 menjadi krisis politik terburuk "Negeri Matador" dalam beberapa dekade terakhir.

Dampaknya dilansir BBC Jumat (24/9/2021), Madrid mengaktifkan aturan yang mempertegas kekuasaan mereka di sana.

Setelah Puigdemont dan dua menterinya kabur, sembilan pemimpin kemerdekaan ditangkap, dan baru diampuni Perdana Menteri Pedro Sanchez Juni lalu.

Mengajukan upaya ekstradisi di pengadila, Madrid harus gigit jari karena berujung kegagalan, bahkan Puigdemont terpilih sebagai anggota Parlemen Eropa.

Sebagai anggota "Benua Biru", Puigdemont bebas dari persekusi di negaranya. Tetapi MEP memutuskan mencabut imunitasnya Maret tahun lalu.

Dia mengajukan banding, dan dalam sidang akhir Juli, Pengadilan Umum Uni Eropa mengaku belum menerima laporan penangkapan Puigdemont.

Presiden baru Catalan, Pere Aragones yang juga seorang tokoh separatis, mengecam penangkapan Puigdemont yang dia sebut sebagai persekusi.

Jurnalis BBC Guy Hedgecoe melaporkan penangkapan mantan jurnalis tersebut menimbulkan ketidaknyamanan di pemerintah Spanyol.

Koalisi sayap kiri bahkan harus terbang ke Barcelona untuk menenangkan politisi di sana dan merumuskan solusi jangka panjang.

Catalonia merupakan salah satu negara bagian yang kaya akan sumber daya maupun pemasukan, serta menikmati otonomi tingkat tinggi.

Tetapi, orang Catalan merasa mereka sudah membayar banyak untuk Madrid tanpa hasil yang mereka anggap memuaskan.

Selain itu secara sejarah, Catalan menderita ketika Spanyol masih di bawah pemerintahan Jenderal Franco.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/24/181528670/tokoh-separatis-catalonia-carles-puigdemont-ditangkap-di-italia

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke