Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Covid-19 Terkendali, Apakah India Sudah Masuk Tahap Akhir Pandemi?

NEW DELHI, KOMPAS.com - Infeksi Covid-19 India terus menurun sehingga ahli epidemiologi dan virologi lebih optimistis bahwa sistem kesehatan India akan dapat mengelola beban kasus dengan lebih baik ke depan.

Dalam sebuah wawancara dengan media India pada akhir Agustus, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, Covid-19 India sedang atau mendekati tahap endemik.

Pekan lalu, ketika melaporkan keadaan pandemi saat ini di India, Menteri Kesehatan India Rajesh Bhushan mengatakan, secara keseluruhan ada penurunan yang diamati di sebagian besar wilayah di negara itu.

Sebuah virus dianggap endemik ketika terbatas pada populasi tertentu dalam wilayah geografis, yang masih menyebabkan wabah tetapi dengan dampak yang dapat dikelola.

Penyebaran infeksi pada akhirnya akan stabil, di mana kehadirannya dalam populasi akan tetap ada, tetapi relatif rendah dan dapat diperkirakan.

Selain itu, jumlah orang yang membutuhkan rawat inap akan menurun dan kasus yang parah akan menjadi jarang.

Fluktuasi infeksi Covid-19

Swaminathan mengatakan kepada DW bahwa ketika India memasuki tahap endemik, akan ada "naik turun" infeksi di tingkat regional. Kemungkinan juga akan ada lonjakan lokal di daerah dengan cakupan vaksin yang rendah.

“Pada akhirnya negara-negara akan memasuki fase endemik, tetapi karena kita berada dalam pandemi, hal-hal dapat berubah secara tidak terduga,” katanya.

Kepala ilmuwan WHO itu menambahkan, pengambilan sampel darah massal di India telah menunjukkan seroprevalensi 65 persen untuk virus corona, yang merupakan indikasi tingkat antibodi dalam suatu populasi.

"Hal itu dikombinasikan dengan peningkatan cakupan vaksinasi yang harus memberikan perlindungan terhadap gelombang ketiga yang parah," kata Swaminathan.

"Namun, variabel yang tidak diketahui di sini adalah munculnya varian baru dan durasi efektivitas perlindungan dari vaksin yang tersedia saat ini. Pengawasan lanjutan itu penting," tambahnya.

Saat India melonggarkan pembatasan terkait pandemi, pejabat kesehatan masih memantau kemungkinan munculnya varian baru.

Wabah lokal

Sementara wabah lokal terus menjadi masalah bagi Covid-19 India. Meskipun pandemi sedang surut secara keseluruhan, negara bagian selatan Kerala telah menjadi pengecualian utama.

Satu dari setiap lima sampel yang diuji untuk Covid-19 di Kerala ternyata positif. Kondisi itu naik dari satu dari delapan sampel yang dilaporkan pada awal Agustus.

Negara bagian ini saja sekarang menyumbang lebih dari 60 persen kasus harian baru di India.

"(Semua) Tergantung pada status seropositif lokal, cakupan vaksinasi, kepatuhan terhadap pedoman masker, dan jarak sosial," ujar Vineeta Bal, seorang ilmuwan di Institut Nasional Imunologi kepada DW.

Menurut dia, beberapa titik wabah akan muncul dalam beberapa bulan ke depan, tentu sampai cakupan vaksinasi membaik.

Ancaman gelombang ketiga Covid-19 India

Para pejabat berharap India tidak akan mengalami lonjakan infeksi yang luar biasa. Pasalnya, data menunjukkan dua pertiga populasi kemungkinan memiliki antibodi terhadap virus corona, menurut survei serologis yang dilakukan oleh Dewan Penelitian Medis India (ICMR).

Survei oleh badan medis top India dilakukan secara nasional pada Juni dan Juli dan melibatkan 29.000 peserta.

Ini juga untuk kali pertama mencakup 8.691 anak berusia enam hingga 17 tahun. Setengah dari mereka seropositif, artinya mereka telah terpapar virus.

“Pada tingkat seropositif yang terlihat di sebagian besar India, sebagian besar berasal dari infeksi sebelumnya, tetapi sekarang juga dari vaksinasi. Kemungkinan gelombang ketiga yang kuat cukup kecil,” ujar Gautam Menon, seorang profesor biologi di Universitas Ashoka, kepada DW.

Survei serologis memberikan data tentang proporsi populasi yang terpapar virus corona, termasuk individu tanpa gejala, melalui keberadaan antibodi yang biasanya mulai muncul sekitar dua minggu setelah timbulnya infeksi.

"Oleh karena itu, saya bingung untuk memahami mengapa prediksi (Covid-19 India) dari pemerintah begitu mengerikan, khususnya yang mengatakan bahwa 600.000 kasus per hari mungkin diprediksi muncul pada September atau setelahnya," kata Menon.

Pakar pengendalian penyakit terkemuka India lainnya juga mengatakan, pandemi itu hampir menjadi endemik. Artinya, gelombang infeksi ketiga tidak akan datang semata-mata karena varian baru.

“Pandemi ini telah menentang sebagian besar prediksi kami, tetapi dalam enam bulan ke depan, kami akan mendekati status endemik,” ucap Sujeet Singh, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Nasional, kepada saluran berita India NDTV dalam sebuah wawancara.

Menurut Singh, varian baru saja tidak dapat menyebabkan gelombang ketiga. Faktor lain perlu diperhitungkan, seperti perilaku manusia, antibodi, dan musim festival yang akan datang.

India belajar hidup dengan Covid-19

Setelah varian Delta melanda India selama April dan Mei, para ahli kesehatan sekarang berfokus pada perencanaan tingkat mikro untuk memastikan India tidak mengundang gelombang ketiga.

“Kami membutuhkan sistem yang dapat melacak peringatan dini dan yang lebih penting untuk merespons dengan cepat setiap peningkatan atau pemicu (infeksi),” kata pakar kesehatan masyarakat Vikas Bajpai kepada DW.

Sementara infrastruktur kesehatan telah meningkat, terutama di kota-kota besar. Perawatan pasien Covid-19 telah berkembang, dan pengawasan terus-menerus diharap menjadi kunci untuk mencegah gejolak lain.

Kepala ICMR, Balram Bhargava, memperingatkan festival Dussehra yang akan datang pada Oktober dan Diwali pada November dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyebaran virus. Dia pun mendesak langkah-langkah pencegahan.

Peluncuran vaksinasi India telah meningkat pada bulan lalu, dengan lebih dari 800 juta dosis vaksin Covid-19 diberikan.

Menurut angka Kementerian Kesehatan India, sekitar 64 persen dari populasi yang memenuhi syarat telah menerima dosis pertama, dan lebih dari 200 juta orang telah menerima keduanya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/23/114834570/covid-19-terkendali-apakah-india-sudah-masuk-tahap-akhir-pandemi

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke