Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Tentara AS yang Berduka Jelang Eksekusi Saddam Hussein pada 2006

KOMPAS.com - Ada sisi lain dari kekejaman manusia yang tak mudah dimengerti.

Seperti kisah mantan pemimpin Irak Saddam Hussein, yang bersahabat dengan tentara AS yang bertugas mengawasinya.

Selama 30 tahun Saddam Hussein menguasai Irak dengan kepemimpinannya keras dan brutal. Tapi ini tak lantas membuatnya kehilangan rasa persahabatan.

Diktator ini pun meregang nyawa di tahun 2006 lalu pasca-AS melakukan invasi. Seharusnya, Saddam dan pasukan AS bermusuhan.

Tapi, untuk beberapa anggota pasukan, yang terjadi malah sebaliknya.

Dilansir Telegraph, pada masa proses persidangan di Baghdad, Saddam diawasi sekelompok tentara dari Pasukan Polisi Militer 551.

Kelompok itu menamakan dirinya The Super Twelve.

Will Bardenwerper, pentolan kelompok ini, mengungkapkan bahwa Saddam adalah sosok yang sopan, jauh dari kesan pembunuh.

Dalam buku "The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid", Will menuangkan kisahnya.

Will menyebut bahwa Saddam suka hal-hal sederhana. Tak pernah menuntut hal muluk-muluk di penjara.

Saddam disebutnya suka duduk-duduk di kursi teras atau menulis di mejanya, di bawah bendera Irak yang digantungkan penjaga di dinding.

Saddam juga suka merokok cerutu Cohiba, sebuah merek asal Kuba.

Kecintaannya pada tanaman juga membuatnya memperlakukan kebun penjara yang buruk, seperti sedang merawat bunga-bunga indah.

Saddam juga menggemari makanan manis, seperti muffin.

Persahabatannya dengan para penjaga makin akrab seiring berjalannya waktu. Ia pun tak malu-malu lagi membagi kisah keluarganya.

Will mengakui bahsa perilaku Saddam bisa saja hanya akting belaka, tetapi bisa juga memang sikap manusiawi di balik kebengisannya.

Di balik sumpah setia pada AS, pasukan penjaga itu ikut menangisi kematian Saddam.

"Saya merasa sudah mengecewakannya. Saya merasa seperti seorang pembunuh yang menghabisi teman akrab sendiri," terang Adam Rogerson, salah satu penjaga.

Saat menuju tiang gantungan, Saddam sudah disambut kerumunan massa. Orang-orang ramai-ramai meludahi dan memukulinya.

Kejadian ini pun membuat marah 12 tentara yang sudah berkawan dengannya. Bahkan, salah satu tentara hendak menghajar kerumunan massa, tetapi ditahan rekan-rekannya.

Saddam seolan sudah seperti kakek bagi tentara yang marah itu.

Diktator yang meninggal di tahun 2006 ini juga berjanji membayar sekolah putra salah satu tentara jika sudah bisa mengakses uangnya.

Namun pria yang mereka jaga berbulan-bulan ini pun akhirnya meregang nyawa di tiang gantungan.

"Jasadnya tampak damai, tetapi jika Anda menyingkirkan tutup kacanya, Anda akan melihat sosok yang berbeda," ungkap Will.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/16/175805770/kisah-tentara-as-yang-berduka-jelang-eksekusi-saddam-hussein-pada-2006

Terkini Lainnya

Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Warga Ini Sudah Masak Banyak dan Pasang Tenda untuk Halal Bihalal Lebaran, Ternyata Teman-temannya Ingkar Datang

Global
Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Arab Saudi dan Beberapa Negara Menyesal Upaya Palestina Jadi Anggota PBB Gagal

Global
Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Dalam Sehari, 2 Calon Wali Kota di Meksiko Dilaporkan Tewas

Global
Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Korea Utara Kembali Uji Coba Hulu Ledak Superbesar

Global
Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya Ekstrem

Global
Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Hari Ini, Pemimpin Hamas Adakan Pembicaraan dengan Turkiye

Global
Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Rangkuman Hari ke-786 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Gempur Belgorod | Zelensky Terus Desak NATO

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Drone Ukraina Serang Belgorod, 2 Warga Sipil Tewas

Global
Konsulat Iran di Paris Diancam Akan Diledakkan, Polisi Turun Tangan

Konsulat Iran di Paris Diancam Akan Diledakkan, Polisi Turun Tangan

Global
Ledakan Terjadi di Penampungan Pasukan Pro-Iran di Baghdad Irak

Ledakan Terjadi di Penampungan Pasukan Pro-Iran di Baghdad Irak

Global
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Kasus Trump

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Kasus Trump

Global
Iran Disebut Remehkan Serangan Israel, Tak Ada Rencana Membalas

Iran Disebut Remehkan Serangan Israel, Tak Ada Rencana Membalas

Global
Serangan Israel ke Iran Disebut Sengaja Dibuat Kecil, Kurangi Risiko Perang Besar

Serangan Israel ke Iran Disebut Sengaja Dibuat Kecil, Kurangi Risiko Perang Besar

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Balas Serangan Iran | AS Veto Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

[POPULER GLOBAL] Israel Balas Serangan Iran | AS Veto Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru yang Isinya Puji Diri Sendiri

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru yang Isinya Puji Diri Sendiri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke