PM Jepang Dikabarkan Dukung Pejabat Ini dalam Kontestasi Pemimpin Partai Berkuasa

TOKYO KOMPAS.com – Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga dikabarkan bakal mendukung pejabat yang bertanggung jawab untuk vaksinasi di negara tersebut dalam kontestasi kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP).

Sebelumnya, Suga menyatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan partai berkuasa di Jepang tersebut yang bakal digelar pada akhir bulan ini.

Dengan demikian, Suga bakal otomatis mundur dari jabatannya pada bulan ini karena pemimpin presiden partai LDP otomatis menjadi PM Jepang.

Nippon New Network mewartakan bahwa Suga bakal mendukung Taro Kono dalam pemilihan kepemimpinan LDP.

Suga diperkirakan akan tetap menjadi PM Jepang sampai penggantinya terpilih dalam pemilihan pemimpin partai yang dijadwalkan pada 29 September.

Beberapa jam setelah Suga mengumumkan keputusannya untuk tidak mencalonkan diri, penyiar TBS melaporkan Kono bermaksud mencalonkan diri dalam kontestasi kepemimpinan LDP.

Di sisi lain, Kono mengatakan kepada wartawan bahwa ia ingin berkonsultasi dengan rekan-rekan partainya terlebih dahulu.

Melansir dilansir The Straits Times, Sabtu (4/9/2021), Kono sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Jepang dan Menteri Pertahanan Jepang.

Kono juga populer di kalangan pemilih muda setelah membangun dukungan melalui Twitter di mana dia memiliki 2,3 juta pengikut.

Popularitas Kono di dunia maya tersebut adalah hal yang jarang di dalam perpolitik Jepang.

Pasalnya, kancah perpolitikan “Negeri Sakura” didominasi oleh para pria yang lebih tua dan kurang paham media sosial.

Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menyatakan keinginannya untuk berkontestasi kepemimpinan LDP.

Pada Kamis (2/9/2021), Kishida mengkritik penanganan Covid-19 pemerintah dan mendesak paket stimulus untuk memerangi pandemi.

Beberapa tokoh lainnya juga menyuarakan minatnya untuk ikut serta dalam pemilihan, membuat hasilnya semakin tidak terduga.

Dalam pemilihan pemimpin partai kali ini, anggota LDP akar rumput akan memilih bersama dengan anggota yang duduk di parlemen Jepang.

Hal ini bakal membuat hasil pemilihan pemimpin partai lebih sulit diprediksi.