Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Tanzania Ini Sebut Pesepak Bola Putri Tidak Menarik untuk Dinikahi

Hassan mengatakannya ketika menjamu tim nasional sepak bola putra U-23 di Istana Negara Dar Es Salaam.

Padahal, politisi berusia 61 tahun itu merupakan presiden perempuan pertama dalam sejarah negara di Afrika Timur itu.

Kepada BBC, Hassan menerangkan masih ada sejumlah kalangan yang meragukannya menjadi kepala negara karena gendernya.

"Bahkan, beberapa pegawai pemerintah sempat mengabaikan saya karena menganggap saya wanita. Namun mereka lambat laun menerima kepemimpinan saya," kata dia.

Baru-baru ini, Presiden Tanzania sejak Maret 2021 tersebut menyebut banyak pemain sepak bola putri yang tidak bisa menikah karena penampilannya.

"Jika kami membawanya ke sini dan menyejajarkannya, beberapa dari mereka berdada rata. Anda pasti mengira mereka pria, bukan perempuan," ujar dia.

Dia menuturkan meski nantinya ada yang menikah, tidak sedikit yang sendiri. "Dilihat dari cara mereka, pernikahan itu... hanya impian," lanjutnya.

Mantan anggota parlemen sekaligus ketua sayap perempuan dari partai oposisi Chadema, Catherine Ruge, melontarkan kecaman.

"Komentar yang dibuat presiden @SuluhuSamia terhadap pesepak bola putri adalah penghinaan bagi seluruh wanita," kata dia di Twitter.

Beberapa pengguna media sosial lainnya mengaku terkejut dan menyayangkan sesama perempuan seperti Presiden Hassan malah memojokkan mereka.

"Apakah layak untuk mengatakan bahwa hidup menjadi tidak berarti jika tidak ada pernikahan?" tanya akun dengan nama Henry Ngogo.

Presiden Hassan menggantikan John Magufuli yang meninggal pada 17 Maret 2021 karena menderita komplikasi jantung.

Selama berkuasa pada 2015 sampai Maret 2021, Magufuli dikecam karena melarang wanita hamil untuk bersekolah.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/30/105353270/presiden-tanzania-ini-sebut-pesepak-bola-putri-tidak-menarik-untuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke