Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kudeta Tunisia Berlanjut, Presiden Pecat Menteri Pertahanan

Pada Senin sore, kantor kepresidenan mengumumkan pemecatan Menteri Pertahanan Ibrahim Bartaji dan Hasna Ben Slimane, penjabat menteri kehakiman.

Saied juga memerintahkan parlemen ditutup selama 30 hari, langkah yang dikecam partai politik terbesar, Ennahdha, sebagai kudeta Tunisia.

Mechichi mengatakan dia akan menyerahkan kekuasaan kepada orang yang dipilih oleh presiden, dalam komentar pertamanya sejak dilengserkan.

Saied pada Minggu (25/7/2021) menyatakan, dia "mengambil keputusan yang diperlukan untuk menyelamatkan Tunisia, negara bagian, dan rakyat.".

Sebelum kudeta Tunisia terjadi, demo menjalar di jalanan beberapa kota yang memprotes penanganan pemerintah terhadap pandemi Covid-19 negara Afrika Utara tersebut.

Presiden, yang di bawah konstitusi mengendalikan angkatan bersenjata, memperingatkan lawan-lawannya agar tidak mengangkat senjata.

Dia juga mengancam jika ada yang menembakkan satu peluru, pasukannya akan membalas dengan hujan peluru.


Tentara sejak Senin pagi memblokade gedung parlemen di Tunis, sementara pendukung Saied melemparkan batu, botol, dan mengolok-olok pendukung Ennahdha yang pemimpinnya dilarang masuk ke kompleks.

Tentara juga mengepung kantor Mechichi.

Kemudian pada sore hari demo mereda. Kantor kepresidenan memperpanjang jam malam untuk menangani virus corona dan melarang pertemuan lebih dari tiga orang.

Langkah drastis Saied yang terjadi 10 tahun setelah revolusi Tunisia 2011, yang merupakan satu-satunya wujud kesuksesan Arab Spring, dilakukan meski negara sudah menganut demokrasi parlementer.

"Ini kudeta terhadap revolusi dan melawan konstitusi," kata Ennahdha, partai pemimpin dalam koalisi berkuasa Tunisia, dikutip dari AFP.

Mereka juga memperingatkan anggotanya akan membela revolusi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/27/080023970/kudeta-tunisia-berlanjut-presiden-pecat-menteri-pertahanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke