BEIJING, KOMPAS.com - Astronot China sukses melakukan spacewalk berpasangan dalam misi antariksa pertama negaranya.
Dua astronotnya bekerja selama tujuh jam di luar stasiun baru China (Tiangong), yang mengorbit di sekitar Bumi.
Misi ini merupakan langkah penting dalam misi luar angkasa China yang ambisius. Beijing sebelumnya mendaratkan rover di Mars dan mengirim alat pemeriksa ke bulan.
Bulan lalu, tiga astronot meluncur untuk menjadi awak pertama stasiun luar angkasa China. Mereka akan tinggal selama tiga bulan dalam misi awak terlama di China hingga saat ini.
Pada Minggu pagi (4/7/2021), dua dari astronot itu meninggalkan stasiun selama sekitar tujuh jam, untuk melakukan spacewalk pertama di Tiangong, kata Badan Antariksa Berawak China.
"Kembalinya astronot Liu Boming dan Tang Hongbo dengan aman ke modul inti Tianhe menandai keberhasilan penuh perjalanan ruang angkasa pertama dalam pembangunan stasiun ruang angkasa negara kita," kata badan tersebut melansir Guardian.
Tugas mereka termasuk mengangkat kamera panorama di luar modul inti Tianhe. Mereka juga menguji lengan robot stasiun, yang akan digunakan untuk mentransfer modul masa depan di sekitar stasiun, kata media pemerintah.
Para astronot memasang pijakan kaki pada lengan robot. Lalu dengan dukungan itu, mereka melakukan pekerjaan perakitan lainnya, tambah badan antariksa itu.
Dalam klip video Liu meninggalkan kabin, dia berseru: "Wow, terlalu indah di sini."
Video memperlihatkan Liu dan Tang membuka palka dan keluar dari modul secara terpisah. Mereka mengenakan setelan yang baru dikembangkan yang dikatakan memiliki berat 130kg (versi ke-20).
Mereka didukung dari dalam stasiun oleh komandan misi, Nie Haisheng, seorang pilot angkatan udara yang kini menjalani misi luar angkasa ketiganya.
Ini adalah yang tugas pertama dari dua perjalanan luar angkasa yang direncanakan untuk misi tersebut. Keduanya diperkirakan akan berlangsung selama enam atau tujuh jam.
Ini adalah pertama kalinya sejak 2008, ketika astronot China keluar dari pesawat ruang angkasa mereka.
Saat itu, Zhai Zhigang menjadikan China negara ketiga yang menyelesaikan spacewalk setelah Uni Soviet dan AS.
Ini adalah misi awak pertama China dalam hampir lima tahun. Misi ini penting untuk gengsi China, karena negara itu tengah merayakan 100 tahun partai Komunis yang berkuasa bulan ini, dengan kampanye propaganda besar-besaran.
Untuk mempersiapkannya, para kru menjalani lebih dari 6.000 jam pelatihan.
Badan antariksa China merencanakan total 11 peluncuran hingga akhir tahun depan, termasuk tiga misi berawak lagi.
Mereka akan mengirimkan dua modul lab untuk memperluas stasiun, bersama dengan persediaan dan astronot.
Pada Minggu (4/7/2021), televisi pemerintah China menunjukkan cuplikan kehidupan sehari-hari para astronot di Tiangong, termasuk menyiapkan sepeda olahraga dan berolahraga di atas treadmill.
Seorang anggota kru terlihat makan dengan sumpit. Sementara yang lain melakukan handstand dan jungkir balik setelah waktu makan.
Misi tersebut telah menarik diskusi online, dengan tagar tentang spacewalk yang mengumpulkan 200 juta tampilan di platform mirip Twitter China, Weibo.
Seorang netizen menulis: "Betapa (besar) saya tergerak oleh setiap langkah pencapaian ini, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata."
Presiden China Xi Jinping mengatakan pembangunan stasiun ruang angkasa pertama China membuka "cakrawala baru" dalam upaya umat manusia untuk menjelajahi kosmos.
Ambisi China untuk membangun pos orbitnya sendiri sebagian didorong oleh larangan AS terhadap astronot China di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebuah kolaborasi antara AS, Rusia, Kanada, Eropa, dan Jepang.
ISS akan pensiun setelah 2024, meskipun NASA mengatakan itu bisa tetap berfungsi setelah 2028.
Tiangong diharapkan memiliki umur setidaknya 10 tahun, dan China telah mengatakan akan terbuka untuk kolaborasi internasional di stasiun tersebut.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/05/101745970/momen-dua-astronot-china-lakukan-spacewalk-pertama-di-luar-stasiun-ruang