Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sampai Kapan Taiwan Akan Menolak Bantuan Vaksin dari China?

Hal ini tentu sangat dilematis bagi para pemimpin Taiwan. Karena sampai detik ini, China masih belum mau mengakui Taiwan sebagai negara. Bahkan, China menganggap bahwa Taiwan masih bagian dari wilayahnya.

Keputusan Taipei yang masih kukuh menolak bantuan China rupanya disambut positif oleh warganya. Mereka mendukung pemerintah Taiwan karena dianggap menjaga kedaulatan nasional.

Masalahnya, meskipun sempat menekan angka kasus Covid-19, banyak warga Taiwan yang belum terlindungi vaksin.

Sampai pertengahan Mei ini, Taiwan sudah mencatat kasus penularan sebanyak 1.500, dengan 12 penderita meninggal.

Hingga pekan ini, Taiwan baru menerima 700.000 dosis vaksin. Ini berarti, baru 1 persen dari total 23 juta populasi yang sudah divaksin.

Sebelumnya pada Selasa (25/05), Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung mengatakan, dua juta dosis, ditambah 10 juta dosis vaksin lagi, akan tiba masing-masing pada Juni dan Agustus mendatang.

Di sisi lain, sejumlah juru bicara pemerintah di Beijing menegaskan bahwa China bersedia mengirim vaksin ke Taiwan bila diperlukan. Tapi tentu saja ini jadi hal yang dilematis.

Profesor Steve Tsang, pengamat dari School of Oriental and African Studies di London, menyatakan bahwa penolakan Taiwan cukup beralasan.

Kalau Taiwan menerima bantuan vaksin, China akan dianggap lebih mampu menyelamatkan rakyat Taiwan dibanding pemerintahan mereka sendiri.

Sedangkan kalau menolak bantuan, Taiwan bisa dianggap tidak peduli dengan keselamatan rakyatnya.

Tekanan pun semakin bertambah saat banyak politikus dari partai oposisi Taiwan menyerukan agar Pemerintah Taiwan segera menerima bantuan vaksin, bahkan dari Beijing sekalipun. 

Mereka menegaskan bahwa musuh Taiwan saat ini bukanlah China, tapi Covid-19.

Pemerintah Taiwan menghadapi seruan ini dengan menyatakan bahwa bantuan China sebenarnya adalah jebakan.

Bahkan, pemerintah Taiwan menganggap China sengaja melakukan tindakan sabotase, menghambat pengiriman vaksin ke Taiwan.

Menyikapi hal ini, Profesor Tsang cenderung mendukung arah keputusan Pemerintah Taiwan.

Ini karena banyak warga Taiwan yang sebenarnya meragukan kualitas vaksin dari China. Ketidakpercayaan ini membuat warga menolak bantuan vaksin dari negeri tetangga satu rumpun itu.

Di sisi lain, Profesor Tsang yakin bahwa Taiwan mampu menghadapi lonjakan Covid-19 kali ini, mengingat beberapa waktu lalu, Taiwan pernah berhasil menekan dan mengendalikan wabah corona di negaranya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/05/29/185243670/sampai-kapan-taiwan-akan-menolak-bantuan-vaksin-dari-china

Terkini Lainnya

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Kim Jong Un Awasi Latihan Serangan Balik Nuklir

Kim Jong Un Awasi Latihan Serangan Balik Nuklir

Global
Ketegangan Geopolitik Iran Vs Israel Memuncak: Dunia Gelisah

Ketegangan Geopolitik Iran Vs Israel Memuncak: Dunia Gelisah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke