Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Kirimi Iran Detail Sanksi yang Berpotensi Dicabut untuk Capai Kesepakatan Nuklir

PARIS, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengirim detail sanksi yang berpotensi dicabut, kepada Iran untuk mencapai kesepakatan nuklir.

Melansir AFP pada Kamis (22/4/2021), AS dan Iran tengah menjalin pembicaraan tentang cara memulihkan perjanjian nuklir 2015, yang didukung oleh Presiden Joe Biden, setelah ditinggalkan oleh Donald Trump pada 2018.

"Kali ini, kami telah membahas lebih datil," kata seorang pejabat senior AS tentang pembicaraan terakhir yang dipimpin oleh Uni Eropa.

"Kami telah memberi Iran sejumlah contoh jenis sanksi yang kami yakini perlu dicabut untuk kembali ke kepatuhan (perjanjian nuklir 2015). Dan (mengirimkan) sanksi yang kami yakini tidak perlu dicabut," lanjutnya.

Pejabat itu juga menggambarkan "kasus sulit" yang ada, di mana Trump menerapkan kembali sanksi yang tidak terkait dengan aktivitas nuklir Iran. Namun, dilakukan "murni untuk tujuan mencegah" Biden memasukan kembali AS ke dalam kesepakatan nuklir internasional tersebut.

Iran telah mendesak AS untuk menghapuskan sanksi yang dijatuhkan di bawah pemerintahan Trump.

Pejabat AS itu mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Iran belum merinci sanksi apa yang akan terlebih dahulu dihapuskan.

Namun, ia mengatakan bahwa hal itu dapat didiskusikan.

"Kami terbuka untuk berbagai jenis pengurutan yang memenuhi kepentingan kami, yang pasti kedua belah pihak dalam kepatuhan penuh," ujarnya.

Dia menolak untuk mengkonfirmasi laporan dari Wall Street Journal bahwa pemerintah Biden telah menyatakan kesediaan untuk menghapus sanksi di sektor finansial dan minyak kepada Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani sebelumnya telah mengungkapkan optimismenya, bahwa negosiasi yang dijalin dengan AS kali ini membuat "kemajuan 60-70 persen".

Pembicaraan tidak langsung

Pembicaraan yang dijalin antara Iran dan AS berlangsung secara tidak langsung. Eropa yang berperan menjembatani.

Dengan Iran menolak untuk bertemu dengan Amerika Serikat, diplomat Eropa telah bolak-balik antara kedua belah pihak.

Para diplomat dari Inggris, China, Perancis, Jerman, Iran dan Rusia telah bertemu di sebuah hotel mewah di Wina, sementara utusan AS secara tidak langsung berpartisipasi dalam pembicaraan dari hotel terdekat.

"Kami telah membuat beberapa kemajuan, tetapi masih ada jalan untuk berpaling," kata seorang diplomat Eropa.

"Kami mendorong semua pihak untuk memanfaatkan peluang diplomatik yang kami sediakan. Kami mengutuk tindakan eskalasi oleh setiap aktor yang dapat membahayakan kemajuan," lanjutnya.

Kekuatan Eropa pekan lalu menyatakan "keprihatinan besar" atas langkah Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium menjadi 60 persen, sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan Teheran sebagai serangan Israel terhadap fasilitas nuklir utama Natanz.

Rencana itu, akan membuat nuklir Iran mendekati ambang kemurnian 90 persen, yang dapat digunakan untuk tujuan militer dan mempersingkat potensi waktu untuk membangun bom atom.

Namun, anggapan itu dibantah oleh republik Islam itu.

Israel tidak membenarkan atau membantah terlibat dalam serangan di Natanz.

Namun laporan radio publik di negara itu, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya, mengatakan serangan tersebut adalah operasi sabotase oleh agen mata-mata Mossad.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak kedutaannya direbut oleh kaum ekstremis setelah Revolusi Islam 1979 yang menggulingkan Syah pro-Barat.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/22/115255570/as-kirimi-iran-detail-sanksi-yang-berpotensi-dicabut-untuk-capai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke