Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jurnalis Filipina Tewas Ditembak Usai Pura-pura Mati di Penembakan Sebelumnya

Insiden pembunuhan tersebut disampaikan otoritas Filipina sebagaimana diwartakan kantor berita AFP.

Korban bernama Virgilio Maganes (62) yang merupakan komentator di stasiun radio DWPR di provinsi Pangasinan, ditembak enam kali oleh pria bersenjata yang mengendarai motor, kata Mayor polisi Christian Alucod kepada AFP. Maganes tewas seketika di lokasi kejadian.

National Union of Journalist of the Philippines (NUJP) mengecam penembakan tersebut, yang disebutnya adalah pembunuhan ke-18 sejak Presiden Rodrigo Duterte berkuasa pada 2016.

"Kematiannya adalah cerminan bualan kosong pemerintah bahwa kebebasan pers masih hidup dan baik di negara ini," kala NUJP.

Akan tetapi polisi mengatakan, motif pembunuhan Maganes masih belum jelas.


NUJP menerangkan, Maganes selamat dari penembakan pada 2016 dengan berpura-pura mati setelah kena tembak.

Sebuah catatan ditemukan di tempat kejadian pertama yang tertulis, "Saya pengedar narkoba, jangan tiru saya."

Pesan seperti itu biasa muncul dalam pembunuhan di luar hukum, dalam kampanye pemerintah memberantas narkoba yang telah mengakibatkan ribuan kematian di Filipina.

Filipina termasuk salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, dan sebagian besar pembunuhnya masih bebas.

Komiter Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York bulan lalu mengatakan, Filipina berada di urutan ketujuh dalam Indeks Impunitas Global.

Filipina selalu berada di jajaran atas sejak indeks itu dimulai pada 2008.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/10/143809970/jurnalis-filipina-tewas-ditembak-usai-pura-pura-mati-di-penembakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke