Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Halloween, Pemerintah Jepang Larang Yakuza Beri Permen untuk Anak-anak

TOKYO, KOMPAS.com - Jelang Halloween di akhir bulan Oktober tahun ini, pemerintah Jepang melarang kelompok Yakuza untuk memberikan permen kepada anak-anak.

Melansir SoraNews24, majelis prefektur Hyogo dengan suara bulat menyepakati proposal untuk merevisi Organized Crime Exclusion Ordinances pada Senin (12/10/2020).

Ketentuan baru ditambahkan dalam aturan itu bahwa Yamaguchi-gumi, salah satu klan yakuza terbesar di Jepang dilarang memberikan permen kepada anak-anak selama Halloween di markas mereka di Kobe, Jepang.

Selama ini diketahui bahwa klan Yamaguchi-gumi telah memberikan permen kepada anak-anak di markas mereka selama Halloween sejak tahun 2013 silam.

Melansir Telegraph, anak-anak di Jepang juga dilarang memasuki kantor mereka. Anggota Yakuza itu juga dilarang memberikan uang mau pun hadiah berbentuk apapun kepada anak-anak.

Termasuk menghubungi anak-anak di bawah umur melalui telepon dan surel, serta mendorong anak-anak untuk bergabung dengan kelompok bawah tanah itu.

Peraturan baru itu diperkirakan akan mulai berlaku pada 26 Oktober mendatang. Peraturan itu sudah didiskusikan sejak Juli lalu karena adanya peningkatan kasus kekerasan geng di prefektur Hyogo sejak tahun lalu.

Mereka yang melanggar akan menghadapi sanksi penjara sampai 6 bulan lamanya serta membayar denda 500.000 yen Jepang atau sekitar Rp 70 juta.

Menurut Jake Adelstein, penulis "Tokyo Vice: An American Reporter on the Police Beat in Japan", pihak berwenang sengaja memberlakukan aturan itu untuk mengucilkan Yamaguchi-gumi dari hubungan baik bersama masyarakat.

Karena, agenda pemberian permen itu mampu menarik kaum muda untuk bergabung dengan mereka.

"Mereka telah mencoba untuk mengucilkan geng ini dari masyarakat selama beberapa tahun dan ini hanyalah langkah terbaru untuk melakukan itu."

Otoritas Jepang juga menjauhkan orang-orang dari fasilitas geng mana pun untuk mencegah mereka terluka atau terbunuh dalam perseteruan yang sedang berlangsung antara kelompok yakuza saingan Yamaguchi-gumi.

"Dengan menekan seperti ini, mereka berharap untuk menghilangkan darah baru mereka karena usia rata-rata seorang 'yakuza' sekarang adalah 50 dan mereka berjuang untuk menarik anggota baru," tambah Adelstein.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/12/174555370/jelang-halloween-pemerintah-jepang-larang-yakuza-beri-permen-untuk-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke