Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korea Utara Lakukan Pencarian Terpisah dengan Selatan untuk Temukan Jenazah Pejabat yang Ditembak Tentaranya

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengatakan pada Minggu (27/9/2020) bahwa pihaknya sedang mencari jenazah seorang pejabat Korea Selatan yang tewas oleh pasukannya.

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, mengatakan pada Minggu bahwa pihak berwenang negara komunis itu sedang mempertimbangkan cara untuk menyerahkan jenazah tersebut ke Korea Selatan, jika ditemukan.

Melansir Al Jazeera pada Minggu (27/9/2020), laporan tersebut menyebut kasus pembunuhan pejabat Korea Selatan di perbatasan oleh tentaranya, sebagai "kasus mengerikan yang seharusnya tidak terjadi".

Namun, Korea Utara memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korea Selatan di dekat lokasi insiden, yang telah menyeberang ke perairan Korea Utara, dapat meningkatkan ketegangan kedua negara berselisih itu.

"Kami mendesak pihak selatan untuk segera menghentikan intruksi yang melintasi garis demarkasi militer di laut barat yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan," kata KCNA.

Sementara, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan belum memberikan komentar atas tuduhan Korea Utara tersebut.

Berdasarkan laporan, sejak Sabtu Korea Selatan telah memobilisasi 39 kapal, termasuk 16 kapal angkatan laut, dan enam pesawat untuk pencarian, dan dilanjutkan pada Minggu.

Operasi pencarian jenazah tersebut dilakukan Korea Selatan, meski pun ada keluhan dari pemerintah Korea Utara, kata kantor berita Korea Selatan, Yonhap.

Korea Utara memulai operasi pencariannya sendiri untuk menemukan jenazah itu, kata KCNA.

"Kami juga mengambil langkah-langkah pengamanan yang lebih diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi insiden yang merusak hubungan kepercayaan dan rasa hormat antara (Korea) utara dan selatan yang akan terjadi, sesuai dengan maksud dari Pimpinan Tertinggi kami," tambah laporan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un telah mengeluarkan permintaan maaf yang langka pada Jumat (25/9/2020) atas penembakan fatal terhadap pejabat perikanan Korea Selatan di perairan Korea Utara.

Seoul kemudian mendesak Pyongyang untuk menyelidiki lebih lanjut penembakan fatal itu dan menyarankan penyelidikan bisa dilakukan bersama oleh kedua belah pihak.

Pejabat departemen perikanan Korea Selatan itu ditembak mati oleh tentara Korea Utara pada Selasa (22/9/2020), di mana diduga si pejabat hendak membelot.

Dalam kasus tewasnya pejabat perikanan tersebut, Militer Korea Selatan menuduh tentara Korea Utara membunuh pria itu, menyiram tubuhnya dengan bahan bakar dan membakarnya di dekat perbatasan laut.

Insiden itu menjadi pembunuhan pertama Korut terhadap warga Korsel dan 10 tahun terakhir.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/27/175658670/korea-utara-lakukan-pencarian-terpisah-dengan-selatan-untuk-temukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke