Kesepakatan ini kembali memantik kecaman dari Palestina, tak sampai sebulan setelah UEA kembali menjalin hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu.
"Warga Israel, saya tergerak untuk dapat memberitahu Anda bahwa malam ini, kami mencapai kesepakatan damai dengan negara Arab lainnya, Bahrain."
"Kesepakatan ini setelah perdamaian bersejarah dengan Uni Emirat Arab," kata Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani yang dikutip AFP.
Spekulasi telah merebak di kalangan media Israel, bahwa kesepakatan damai dengan Bahrain akan terjalin hari itu.
Perjanjian damai ini juga diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan dikonfirmasi pejabat senior Bahrain.
Dengan demikian Bahrain menjadi negara Teluk kedua dan negara Arab keempat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebelumnya Mesir telah berdamai dengan Israel pada 1979 dan Yordania menyusul pada 1994.
Kemudian UEA mengikuti jejak kedua negara tersebut pada 13 Agustus 2020.
"Kami membutuhkan waktu 26 tahun untuk beralih dari perjanjian damai kedua menjadi yang ketiga... tetapi 29 hari untuk beranjak dari perjanjian damai negara Arab ketiga menjadi yang keempat," ucap Netanyahu.
"Dan akan ada lebih banyak lagi. Ini adalah era baru perdamaian."
Otoritas Palestina di Tepi Barat dan gerakan radikal Hamas yang menguasai Jalur Gaza sama-sama mengecam kesepakatan Israel-Bahrain.
Perjanjian itu adalah "tusukan di belakang perjuangan Palestina dan rakyat Palestina," seperti kesepakatan UEA-Israel yang diumumkan bulan lalu, kata Menteri Urusan Sosial Otoritas Palestina Ahmad Majdalani kepada AFP.
Hamas kemudian mengatakan, itu adalah "agresi" yang menimbulkan "prasangka serius" terhadap perjuangan Palestina.
Setelah kesepakatan UEA-Israel, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memulai tur regional, untuk berusaha meyakinkan negara-negara termasuk Bahrain, Sudan, dan Oman agar mengikutinya.
Sumber tingkat tinggi Israel pekan ini menyiratkan kepada AFP, bahwa kesepakatan dengan Bahrain adalah yang terdekat untuk diamankan.
Bahrain turut berpartisipasi dalam seremoni pada Januari di Washington, ketika Trump mengumumkan rencana perdamaian di Timur Tengah, yang pada dasarnya memberi lampu hijau pada pencaplokan sebagian besar Tepi Barat yang diduduki Israel.
Di bawah perjanjian normalisasi dengan UEA, Israel setuju untuk menangguhkan aneksasi Tepi Barat, tetapi Netanyahu bersikeras rencana pencaplokan tetap ada.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/12/112031470/ikuti-jejak-uea-bahrain-resmi-berdamai-dengan-israel