KOMPAS.com - Sekilas, unagi dan anago terdengar sama. Meski sama-sama populer di Jepang, keduanya berbeda.
Dilansir dari Japan Today, unagi adalah sidat air tawar, sementara anago adalah sidat air asin.
Anago banyak ditemukan di Barat Laut Pasifik. Berbeda dengan anago, unagi lebih sering ditemukan di perairan Jepang.
Bagian tubuh anago berwarna coklat muda dan terdapat titik-titik putih kecil di sekitarnya.
Sirip ekor anago cenderung lebih tajam daripada unagi dan paling baik didapatkan selama musim panas.
Rasa anago lebih ringan ketika dimakan. Biasanya, sidat air asin ini diolah menjadi tempura atau gorengan di restoran.
Tak hanya nikmat, anago juga mengandung sejumlah kandungan gizi, seperti vitamin A, vitamin B, dan lemak omega-3.
Baca juga:
Ilustrasi unagi, makanan khas Jepang yang disantap selama musim panas.
Perbedaaan anago dan unagi tidak hanya tempat asalnya. Rasa hingga kandungan gizi keduanya juga berbeda.
Tak seperti anago yang digoreng hingga renyah, unagi lebih sering dipanggang dengan kecap dan disajikan bersama semangkuk nasi.
Unagi dikenal sebagai ikan berminyak karena lemaknya yang kaya dan terasa nikmat disajikan tanpa tambahan.
Benar saja, sebagian kandungan gizi unagi juga lebih tinggi daripada anago.
Misalnya, vitamin A dalam unagi lebih banyak empaty kali lipat daripada anago. Kandungan vitamin B unagi pun demikian.
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.