Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Keju Edam dan Cheddar, Biasanya untuk Bikin Kastengel

Kompas.com - 13/04/2023, 18:36 WIB
Diva Inggar Sabilillah,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua jenis keju yang sering digunakan sebagai bahan kue kering adalah edam dan cheddar, kastengel misalnya.

Umumnya, kastengel yang menggunakan keju edam harganya lebih mahal dan rasanya lebih gurih daripada kastengel dengan keju cheddar.

Keju edam dan cheddar mempunyai sejumlah perbedaan karakteristik rasa dan tekstur.

Simak perbedaan keju edam dan cheddar sebelum kamu membuat kue kering.

Baca juga:

1. Asal muasal

Sesuai dengan namanya, keju edam pertama kali diciptakan pada 1300-an di salah satu provinsi di Belanda Utara bernama Edam. 

Melansir The Culture Trip, selama periode abad pertengahan, Kota Edam terkenal dengan industri susu yang makmur.

Melimpahnya produksi susu akhirnya membuat para petani mulai memproduksi keju yang diberi nama keju edam.

Keju edam membutuhkan waktu cukup lama sampai benar-benar matang.

Oleh karena itu, zaman dahulu, banyak pedagang Belanda yang menyimpan keju edam dengan jumlah besar di dalam kapal mereka untuk dikonsumsi selama perjalanan laut.

Sementara itu, melansir Wisconsin Cheese, keju cheddar pertama kali diciptakan pada abad ke 12 di Desa Cheddar, Somerset, Inggris. 

Konon, dahulu seorang pemerah susu membawa seember susu ke sebuah gua agar tetap dingin tetapi dia lupa untuk membawanya kembali.

Beberapa hari kemudian, dia kembali ke gua tempat ia menaruh ember berisi susu. Ia menemukan susu tersebut sudah mengeras. Akhirnya, ia memutuskan untuk memakan susu keras itu. 

Keju cheddar dengan cepat menjadi makanan populer orang kaya di Inggris. Raja Henry II diketahui menyukai keju cheddar, sehingga pada 1170, dia membeli sebanyak 45 ton keju cheddar.

Keju edam.DOK.PIXABAY/PUBLIC DOMAIN PICTURES Keju edam.

2. Rasa

Dilansir dari The Spruce Eats, keju cheddar memiliki rasa yang tajam dan kuat. Ketajaman rasa keju cheddar tergantung dari lamanya proses pematangan. 

Keju cheddar yang masih muda, sekitar berumur dua sampai tiga bulan, rasanya masih ringan dan tidak terlalu kuat. 

Sementara itu, keju cheddar berusia satu sampai lima tahun memiliki rasa yang paling tajam. Semakin lama keju cheddar matang, semakin kuat pula rasanya.

Rasa keju edam tergantung dari kualitas susu sapi yang digunakan. Pola makan sapi juga memengaruhi kualitas susu yang dihasilkan.

Melansir Delighted Cooking, keju edam memiliki rasa lebih ringan, sedikit lebih manis dan asin daripada keju cheddar. Beberapa jenis ada yang rasanya sedikit pedas atau hambar. 

Ilustrasi keju cheddar. Dok. Shutterstock/barmalini Ilustrasi keju cheddar.

3. Tekstur

Keju cheddar muda memiliki tekstur ringan, lembut, sedikit buttery, dan lembab. Keju cheddar yang sudah tua memiliki tekstur keras dan rapuh.

Sementara itu, bagian luar keju edam biasanya dilapisi dengan parafin merah. Keju ini memiliki tekstur lunak dan kenyal.

Semakin tua usia keju edam, teksturnya akan semakin keras dan menghasilkan remahan. 

Baca juga:

4. Kegunaan

Keju cheddar cocok dipadukan dengan semua bahan. Kamu bisa pakai keju cheddar untuk makanan burger keju, roti lapis, pasta, casserole, dan aneka makanan pedas. 

Kamu juga bisa pakai keju cheddar saat membuat pai apel. Keju cheddar bisa meleleh dengan mudah.

Sementara itu, keju edam biasanya disajikan sebagai kudapan atau makanan pembuka. 

Keju edam yang usianya lebih muda biasanya dipadukan dengan buah-buahan manis, seperti ceri. 

Keju edam yang usianya lebih tua sering dipadukan dengan salted nuts dan cured meats. Kamu juga bisa menggunakan keju edam pada hidangan sup, saus, olahan kentang, dan pasta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com