Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Muasal Nata De Coco, Pertama Kali Diciptakan di Filipina

Kompas.com - 21/03/2023, 20:37 WIB
Diva Inggar Sabilillah,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar orang pasti sudah tidak asing jika mendengar nama nata de coco

Nata de coco sering dijumpai pada olahan minuman segar, seperti es buah dan es teler.

Memasuki bulan Ramadhan, banyak orang yang menjual takjil berbahan dasar nata de coco, seperti puding, kolak, dan koktail buah. 

Saat ini, kamu bisa mengkonsumsi nata de coco secara langsung karena dijual dalam bentuk kemasan dengan aneka rasa di toko atau swalayan. 

Namun, mungkin ada yang penasaran bagaimana asal muasal terciptanya nata de coco dan siapa yang pertama kali menciptakannya.

Simak penjelasan lebih lanjut tentang asal muasal nata de coco dikutip dari buku “Pembuatan Nata de Coco” (2010) karya Timbul Sugihartono terbitan Saka Mitra Kompetensi.

Baca juga:

Apa itu nata de coco?

Nata de coco adalah sebuah produk makanan berupa jeli berwarna putih yang bertekstur kenyal dan terbuat dari fermentasi sari kelapa. 

Nama nata de coco diambil dari nama orang yang menciptakannya, yaitu Nata.

Nata merupakan seorang pria asal Filipina yang berhasil menciptakan nata de coco pada tahun 1973 dan mulai diperkenalkan pada tahun 1975. 

Secara ilmiah, nata merupakan jaringan selulosa yang dihasilkan dari sintesis gula oleh bakteri bernama Acetobacter xylinum melalui fermentasi.

Tidak hanya pada sari kelapa, tapi bakteri ini juga bisa hidup dan berkembang pada media lain, seperti tetes tebu, limbah pembuatan tahu, nanas, tomat, dan singkong.

Penamaan nata tergantung dari bahan dasar apa yang digunakan. 

Contohnya, nata yang terbuat dari air kelapa disebut nata de coco, nata yang terbuat dari sari nanas disebut nata de pinna, dan nata yang terbuat dari singkong disebut nata de cassava.

Es buah nata de coco.Dok. Sajian Sedap Es buah nata de coco.

Bahan dasar nata de coco

Bahan dasar paling utama untuk membuat nata de coco adalah air kelapa dari buah kelapa yang sudah tua dan bakteri Acetobacter xylinum sebagai starter atau biangnya.

Bahan tambahan lain yang bisa digunakan untuk membuat bakteri adalah gula pasir, Zink amonium atau ZA yang bisa berasal dari ekstrak kecambah atau ekstrak jamur, dan asam cuka.

Ketiga bahan tambahan tersebut berguna untuk membantu mempercepat pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum

Bakteri Acetobacter xylinum bisa kamu peroleh dari sari buah nanas yang difermentasi. Buah nanas yang digunakan harus sudah matang atau mendekati busuk.

Ilustrasi nanas matang, warnanya kuning pekat. SHUTTERSTOCK/5 SECOND STUDIO Ilustrasi nanas matang, warnanya kuning pekat.

Sari buah nanas dimasak dengan air dan gula pasir yang kemudian difermentasi selama dua sampai tiga minggu. 

Bagian sari buah nanas fermentasi yang diambil untuk membuat nata de coco terletak pada bagian paling bawah yang berwarna putih keruh. 

Nanas digunakan sebagai pembuatan bibit bakteri Acetobacter xylinum karena pada dasarnya bakteri tersebut telah hidup secara alami di dalam buah nanas walaupun jumlahnya sedikit. 

Penambahan gula pada pembuatan biang adalah sebagai asupan makanan bakteri. Setelah bakteri mendapat banyak asupan makanan, mereka akan tumbuh lebih banyak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com