KOMPAS.com - Peserta pressure test MasterChef Indonesia season 10 ditantang untuk membuat makanan dengan alat masak terbatas.
Pada tantangan limited utensils tersebut, peralatan masak sudah disediakan di masing-masing meja. Peserta tidak dapat memilih meja melainkan menggunakan undian nomor.
Syahril, salah satu peserta yang masuk pressure test, mendapatkan presto.
Sementara, ia membutuhkan panci atau wajan untuk menumis bahan makanan. Akhirnya, Syahril pun menumis menggunakan presto.
Baca juga:
Menurut The Kitchn, presto dapat digunakan untuk memasak berbagai bahan makanan yang butuh diempukkan dalam waktu cepat.
Hal tersebut sesuai dengan cara kerja presto. Berdasarkan Serious Eats, presto yang tertutup rapat memerangkap uap yang dihasilkan saat sedang proses memasak.
Tekanan presto bakal meningkat saat uap terbentuk sehingga mendorong titik didih melewati sekitar 100 derajat celsius.
Suhu tinggi tersebut dapat mempersingkat waktu memasak.
Kelebihan lain, seperti dikutip dari The Kitchn, suhu tinggi dalam presto membuat bahan makanan terkaramelisasi dan kecoklatan yang baik.
Selain itu, bahan makanan yang dimasak menggunakan presto akan menghasilkan rasa yang kaya dan kompleks daripada makanan itu dikukus biasa.
Melihat cara kerja presto, kamu dapat merebus daging sapi agar cepat lembut dan hemat gas. Memasak sayuran terutama kacang-kacangan supaya cepat empuk.
Selain itu, presto cocok juga dipakai untuk memasak ayam ungkep. Hal ini bakal membuat bumbu ayam ungkep lebih meresap.
Kamu juga bisa membuat ayam tulang lunak atau bandeng tulang lunak memakan presto.
Apabila presto digunakan untuk menumis maka hal tersebut bukanlah fungsi utama dari presto. Pasalnya, menumis menggunakan sedikit minyak dan tanpa cairan.
Di samping itu, saat menumis masakan, presto tidak ditutup sehingga tidak bakal ada uap yang dihasilkan.
Hal tersebut bukan berarti salah atau tidak boleh dilakukan. Namun, menumis pakai presto membuat alat ini berfungsi seperti panci atau wajan biasa.
Baca juga: