Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Steik Bisa Disajikan dalam Keadaan Kurang Matang

Kompas.com - 27/12/2022, 17:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak seperti daging ayam yang harus dimasak hingga benar-benar matang, daging sapi bisa saja disajikan dalam keadaan kurang matang.

Hal ini biasa ditemukan dalam steak atau steik. Setidaknya, ada lima tingkat kematangan steik, empat di antaranya merupakan penyajian steik dengan kondisi tidak matang sepenuhnya.

Bahkan, tingkat kematangan rare dan medium rare memperlihatkan steik masih berwarna daging merah dan cairan merah.

Menurut Christopher Yapvian, pemilik MeMeat Indonesia, tekstur daging menjadi alasan utama mengapa penikmat steik memiliki preferensi berbeda terkait tingkat kematangan.

Tekstur steik yang empuk disukai banyak orang. Tender dan juicy adalah sebutan yang menggambarkan tekstur sempurna steik.

Semakin tinggi tingkat kematangannya, semakin sulit mendapatkan tekstur lembut serta juicy dari steik.

Baca juga:

Ilustrasi steak medium rare. shutterstock/Chatham172 Ilustrasi steak medium rare.

"Orang yang makan biasanya mencari kelembutan. Kalau daging sapi dimasak terlalu matang, jadinya alot," ujar Christopher saat ditemui Kompas.com pada Kamis (22/12/2022).

Namun, Christopher mengingatkan bahwa tidak semua daging sapi aman disajikan mentah atau kurang matang.

Biasanya, steik dengan kematangan rare hingga medium well tidak bisa didapatkan dari daging sapi lokal. 

"Kalau dari pabrik luar, biasanya bakteri di dalamnya diolah menjadi bakteri baik. Kalau daging sapi lokal, kadang salah mengolah bisa menjadi penyakit juga. Itu tergantung," jelasnya.

Ia melanjutkan, restorang steik umumnya sudah tahu betul cara mengolah daging sapi yang tepat. Jadi, tidak perlu khawatir perihal penyajian steik.

Beberapa di antaranya juga biasa menawarkan tingkat kematangan well done untuk memastikan kematangan dan keamanan konsumsi steik.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com