Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pempek Calpin Palembang, Uji Lab Tiga Bulan Sekali untuk Pastikan Keamanan Produk

Kompas.com - 04/12/2022, 18:07 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada ratusan gerai pempek yang bisa kamu temukan di Palembang. Pempek Calpin salah satunya.

Tidak hanya menjual pempek dengan tekstur dan cita rasa lezat, cuko Pempek Calpin juga memiliki keunggulan.

Manager Pempek Calpin Medy Aprizal mengatakan, cuko pempek yang dijualnya bisa bertahan hingga satu tahun.

"Bahkan pas kita coba sampai tiga tahun, bisa tahan. Cukup di kulkas saja. Dimasukkan ke freezer juga tidak akan beku," kata Medy saat ditemui Kompas.com di Pempek Expo Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12/2022).

Saking awetnya, cuko pempek tersebut bisa dibeli terpisah seharga mulai Rp 50.000-an untuk 500 mililiter.

Pempek Calpin juga menjual beragam jenis pempek yang nikmat disantap bersama cuko khasnya.

Ada 13 varian pempek yang bisa dicoba, di antaranya adalah lenjer kecil, lenjer besar, kapal selam, serta tekwan, model, dan lenggang bakar.

Harga satuannya mulai Rp 3.000 hingga Rp 7.000, serta satu porsinya berkisar Rp 25.000 hingga Rp 50.000.

Pempek Calpin sudah memiliki sertifikasi Halal MUI, BPOM, dan rutin cek lab sehingga aman disantap.

"Kami juga uji lab tiga bulan sekali buat memastikan keamanannya. Jadi memang salah satu yang dijual itu legalitasnya, sudah lengkap semua," ujar Medy.

Baca juga:

Berubah nama

Pempek Calpin yang berubah nama dari Pempek Chaplin. 
Kompas.com/Krisda Tiofani Pempek Calpin yang berubah nama dari Pempek Chaplin.

Sebelum berdiri pada 2010, pemilik Pempek Calpin merupakan seorang penyuplai ikan untuk banyak gerai pempek di Palembang.

"Waktu itu hampir 70 persen pengusaha pempek itu suplai iklannya dari kami," tutur Medy.

Akhirnya, Aminah, pendiri Pempek Calpin mulai membuka usahanya sendiri dengan nama Pempek Chaplin.

Nama Pempek Chaplin menjadi Pempek Calpin baru berubah setahun belakangan. Medy mengatakan, proses legalisasi melalui HAKI menjadi alasan perubahan ini.

Setelah mengajukan HAKI atas nama Pempek Chaplin pada 2019-2020, Pempek Calpin akhirnya mengubah namanya karena sudah didaftarkan lebih dulu oleh merek lain.

Namun demikian, tidak ada yang berubah dari Pempek Calpin. Produk dan harganya masih sama.

"Tidak mengubah filosofi kami karena yang diambil itu sebenarnya 'lin', doa dari ibu kami. 'lin' itu berarti cantik dalam Bahasa Belanda," kata dia.

"Lin" sendiri diambil dari nama panggilan Aminah oleh orang Belanda, yakni Linda.

Medy menuturkan, dirinya bersama tim terus menginformasikan perubahan nama merek ini pada para pelanggannya di luar Palembang.

Salah satu caranya dengan aktif menghadiri bazar di banyak kota dan mengenalkan nama baru Pempek Calpin.

Baca juga:

Efek pandemi 

Pempek Calpin yang berubah nama dari Pempek Chaplin. Kompas.com/Krisda Tiofani Pempek Calpin yang berubah nama dari Pempek Chaplin.

Berdiri sekitar 12 tahun lamanya membuat kondisi bisnis Pempek Calpin mengalami pasang surut. Khususnya, selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Penurunan omzet terasa nyata bagi Pempek Calpin. Menutup dua dari empat gerai pun menjadi pilihannya kala itu.

"Tiga tahun terakhir sejak pandemi itu memang sulit banget. Sampai sekarang juga masih proses survive lah dari yang Covid-19 kemarin," kata Medy.

Kini, Pempek Calpin memiliki dua gerai, yakni pusatnya di Jalan Datuk Moh. Akib Nomor 03, Ilir, Bukit Kecil, Palembang, serta cabangnya di Jalan Letkol Iskandar, 24 Ilir, Bukit Kecil, Palembang.

Ke depannya, Pempek Calpin berencana membuka kembali cabang terbarunya di Palembang dan Jakarta.

Pempek Calpin juga menerima pesanan online melalui WhatsApp 0812 7930 0084 dan Instagram @pempek.calpin.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com