Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Desainer Jenggala Rancang Peralatan Makan KTT G20

Kompas.com - 19/11/2022, 15:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - KTT G20 Bali baru saja usai. Ada banyak cerita menarik dari orang-orang di balik suksesnya penyelenggaraan KTT G20.

Salah satunya, cerita dari desainer piring untuk santap siang dan malam saat KTT G20 Bali digelar.

Jenggala, nama perusahan peralatan makan di Bali merupakan pembuat piring dan alat makan lainnya di KTT G20 Bali.

Kepada Kompas.com, Senior Product Designer Jenggala, Yohanes Arya Duta menceritakan proses membuat peralatan makan untuk acara negara ini.

Baca juga: Arti Motif Piring di KTT G20, Batik Kawung Berbalut Emas 24 Karat

Arya mengatakan, dirinya pertama kali melakukan pertemuan dengan beberapa pihak, yakni tim Sekretariat Negara (Sekneg) dan tim koki pada Maret-April 2022.

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah pendapat dari setiap tim. Beberapa hal penting mengenai peralatan makan dan desain khususnya didiskusikan selama satu bulan.

Arya kemudian membuat beberapa sketsa dan model 3 dimensi dari masing-masing konsep yang sudah disepakati.

Peralatan makan bermotif batik kawung di KTT G20 Bali yang dibuat oleh Jenggala.DOK. Jenggala Peralatan makan bermotif batik kawung di KTT G20 Bali yang dibuat oleh Jenggala.

Setelah semua pihak menyetujui, beragam peralatan makan yang di antaranya terdiri dari piring, mangkuk, dan nampan bambu akhirnya mulai dibuat dua bulan sebelum KTT G20 Bali digelar.

Setiap peralatan makan dibentuk manual dengan tangan dan dibuat menggunakan teknik ram press.

Penggunaan metode manual dan pengerjaan akhir yang khusus membuat proses ini memakan waktu panjang.

"Setelah jadi, kami bawa semua sampel. Ternyata ada sedikit ukuran yang kurang panjang dan masukkan lainnya dari koki serta Sekneg," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).

Proses merancang 100 set peralatan makan siang dan malam untuk KTT G20 Bali ini pun akhirnya selesai dalam waktu lebih dari enam bulan.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com