Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Bamboo Salt ala Orang Korea, Dipanggang 9 Kali

Kompas.com - 03/10/2022, 15:04 WIB
Ais Jauhara Fahira,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bamboo salt atau garam bambu, yang dalam bahasa Korea disebut Jookyeom merupakan garam termahal di dunia.

Menurut The Most Expensive, bamboo salt menduduki peringkat pertama dalam jajaran garam termahal di dunia. 250 gram bamboo salt saja dibanderol senilai 100 US Dollar atau sekitar Rp 1.500.000.

Salah satu alasan mengapa garam yang satu ini harganya sangat mahal adalah karena proses pembuatannya.

Penasaran seberapa sulitnya pembuatan garam asal Korea yang satu ini? Simak bagaimana orang Korea membuat bamboo salt, berikut ini.

Baca juga: 15 Jenis Garam Masak di Dunia, Kenali Fungsinya

1. Alat dan bahan

Melansir Nature.com, terdapat setidaknya lima bahan dan alat yang perlu dipersiapkan sebelum membuat bamboo salt.

Bahan dan alat tersebut yaitu garam dapur atau garam biasa, batang bambu yang sudah berusia tiga tahun, tanah liat kuning, getah pinus, dan kayu pinus.

2. Persiapan

Garam dimasukkan ke dalam wadah batang bambu, ujungnya disumbat dengan tanah liat kuning. Garam dipadatkan pada wadah bambu, kemudian dibakar.

Ilustrasi garam bambu berwarna hitam. PIXABAY/ISFARA Ilustrasi garam bambu berwarna hitam.

3. Pembakaran

Mengutip You Tube Business Insider, pembakaran dilakukan menggunakan bahan bakar berupa kayu pinus.

Pembakaran dilakukan pada rentang suhu 800-1.000 derajat celsius. Proses pembakaran bamboo salt dilakukan hingga 12 jam.

Setelah dibakar, bamboo salt didinginkan. Setelah dingin dan mengeras, garam dikeluarkan dari bambu lalu dihaluskan kembali. Setelah itu dimasukkan ke bambu lalu dibakar kembali.

Proses ini memakan sembilan kali pengulangan. Pada pembakaran yang kesembilan, suhu harus mencapai lebih dari 1.000 derajat celsius, pada tahap ini garam akan membentuk adonan lumpur.

4. Pengemasan

Setelah proses pembakaran terakhir, yang kira-kira memakan waktu 45-50 hari.

Garam dibiarkan dingin dan padat lalu dihancurkan menjadi bentuk serpihan lalu dikemas dan siap dipasarkan.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com