KOMPAS.com - Tumis sayuran kerap menjadi pilihan masakan yang praktis, enak, dan hemat waktu.
Teknik menumis umum digunakan dalam masakan China, seperti capcai, mi telur, kailan dua rasa, cah brokoli, dan tumis kacang panjang.
Menurut buku "Seri Teknik Memasak: Masakan Serba Tumis" (2014) oleh Ide Masak terbitan Gramedia Pustaka Utama, menumis sayuran hanya membutuhkan sedikit minyak. Sekitar satu hingga dua sendok makan.
Memasak sayuran dengan cara ini umumnya diawali dengan menumis bumbu halus menggunakan api sedang sampai aroma harumnya tercium.
Setelah itu, sayuran bisa dimasukkan ke dalam tumisan dan dimasak hingga matang dalam waktu singkat.
Namun, urutan memasukkan sayur saat menumis tidak bisa sembarangan. Sayuran harus dipilah berdasarkan teksturnya, dari yang agak keras hingga lunak.
Sayuran bertekstur agak keras harus dimasukkan terlebih dulu. Ditumis hingga setengah matang, setelahnya sayuran yang lunak bisa dimasukkan.
Baca juga:
Urutan memasukkan sayur saat menumis ini bertujuan untuk menjaga kesegaran warna dan teksturnya.
Bila sayuran lunak dimasukkan sebelum sayuran yang keras, tingkat kematangannya akan berbeda. Hasil tumisan pun tak lagi nikmat.
Ada beberapa sayuran bertekstur keras yang bisa didahulukan saat menumis yakni wortel, kentang, labu siam, lobak, jagung putren, dan kol.
Sementara untuk sayuran bertekstur lunak atau cepat matang, seperti bayam, kangkung, bunga pepaya, brokoli, dan buncis, bisa dimasukkan belakangan.
Durasi menumis sayur tidak boleh terlalu lama. Sembari memegangi pinggiran wajan dengan lap, cukup masak tumisan sayur sebentar saja menggunakan api besar.
Cara ini bertujuan untuk menjaga kesegaran warna dan nutrisi yang ada di dalam sayur tersebut.
Tumis sayuran yang sudah matang juga sebaiknya langsung disajikan untuk mencegah kelezatan dan kesegaran masakan.
Baca juga:
Buku "Seri Teknik Memasak: Masakan Serba Tumis" (2014) oleh Ide Masak terbitan Gramedia Pustaka Utama tersedia online di Gramedia.com.