Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2022, 16:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga kopi dari Indonesia terbilang mahal bila dibandingkan dengan kopi dari negara lain.

Hal tersebut diakui oleh Rinaldi Nurpratama, pemilik Dua Coffee saat ditemui Kompas.com dalam Konferensi Pers Pasar Kopi, Senin (15/8/2022).

"Di Amerika itu kalau kami beli kopi dari Etiopia atau Kolombia ya, sampai depan pintu harganya empat sampai lima dollar (AS) per kilogram," kata Rinaldi.

Sementara harga kopi Indonesia di Amerika bisa mencapai 8-10 dollar AS per kilogram.

Menurut Rinaldi, ada beberapa alasan harga kopi Indonesia mahal. Salah satunya adalah kualitas kopi yang dihasilkan.

Kopi Indonesia ditanam di berbagai daerah, menyesuaikan kebutuhan tanam setiap jenis kopi.

Kopi arabika memerlukan lokasi tanam di tanah dengan ketinggian minimum 1.000 meter di atas permukaan laut, sedangkan kopi robusta dapat ditanam di ketinggian di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut.

"Kopi kita masih (ditanam) di lereng gunung. Jadi kenapa salah satunya mahal juga karena memang petaninya itu harus naik cukup sulit," kata Rinaldi.

Baca juga:

Biji kopi Sumatra StarbucksKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Biji kopi Sumatra Starbucks

Rasa kopi Indonesia yang spesifik juga memengaruhi harganya menjadi mahal.

Contohnya, kopi dari Jawa Barat umumnya memiliki rasa cenderung manis dengan keasamaan yang tinggi.

Sementara kopi dari Sumatera mempunyai rasa kopi yang kuat serta cocok dicampur dengan gula dan susu.

Terakhir, harga kopi Indonesia yang terbilang mahal di luar negeri juga dipengaruhi oleh pengiriman, terlebih saat pandemi Covid-19.

Rinaldi mengatakan, selama pandemi Covid-19, Indonesia memiliki banyak permintaan kopi. Namun, jumlah pasokannya sedikit.

"Karena Brasil mengalami gagal panen cukup besar, jadi semuanya melebar. Indonesia pun jadi banjir pembeli. Namun karena barang kita terbatas, jadi agak kesulitan juga," katanya.

Dampak pandemi Covid-19 bisa terlihat dari harga biji kopi dari petani yang meningkat hingga dua kali lipat.

"Buah merahnya itu Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogaram, jadi sudah mahal banget. Bahkan sudah ada yang Rp 16.000 yang tadinya itu Rp 8.000-9.000," kata Rinaldi.

Baca juga:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com