Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2022, 20:27 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Daging kurban yang dibagikan saat Hari Raya Idul Adha dapat langsung diolah menjadi masakan atau disimpan untuk stok bahan makanan.

Beberapa olahan makanan yang bisa dibuat dari daging kurban seperti sate kambing, rendang, tongseng, sate daging, sop kambing, hingga gulai daging.

Daging kurban yang baru disembelih tentu dianjurkan langsung diolah karena kualitasnya masih segar.

Namun, kamu bisa menyimpannya beberapa saat sebelum diolah, jika belum sempat mengolahnya.

Supaya kualitas daging kurban tidak berkurang, rentang waktu antara penyembelihan dan mengolah daging sebaiknya tidak terlalu lama. 

Simak rekomendasi waktu terbaik mengolah daging kurban dari dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno berikut.

Baca juga:

Ilustrasi daging sapi halal dan kosher. SHUTTERSTOCK/ALESIA B Ilustrasi daging sapi halal dan kosher.

Menurut Tikno, selain mengolahnya langsung setelah disembelih, sebaiknya daging kurban diolah dengan rentang waktu maksimal enam sampai delapan jam.

"Kalau dagingnya bersih, digantung setelah disembelih, dan darahnya tuntas (bersih), itu kalau dipotong pagi, sorenya bisa diolah," kata Tikno saat dihubungi oleh Kompas.com via daring pada Selasa (7/6/2022).

Akan tetapi, melihat adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah menjangkit ternak kurban, daging kurban sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama. 

Terlebih bila daaging kurban lama berada pada suhu ruang.

"Kalau daging kurban yang megang banyak, kebersihan alat seperti talenan dan pisau pun tidak sebersih yang di posko penyembelihan," jelas Tikno.

"Jadi, dalam jangka waktu empat sampai lima jam setelah disembelih harus dibagikan dan diolah," katanya.

Tikno mengatakan hal ini dilakukan dengan tujuan tidak hanya mengantisipasi virus PMK, tetapi juga keberadaan virus bawaan lainnya.

"Tidak menutup kemungkinan akan ada virus dari bakteri lain, seperti bakteri pembusuk atau bakteri pencemaran lain yang justru menurunkan kualitas dagingnya," katanya. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com