Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kuliner Unik Khas Kulon Progo, Nasi Nuk Santri sampai Dawet Sambel

Kompas.com - 20/06/2022, 11:36 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak hanya memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah melainkan juga makanan khas yang unik.

Dari sekian banyak jenis kuliner khas Kulon Progo, ada tiga jenis makanan yang tidak boleh terlewatkan saat berkunjung ke tempat yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Yogyakarta ini.

Tiga makanan khas Kulon Progo adalah nasi nuk santri, geblek, dan dawet sambel. Seperti apa bentuk dan rasanya? Simak pengalaman Kompas.com saat mencicipi makanan khas Kulon Progo, Selasa (14/6/2022).

Baca juga:

1. Nasi Nuk Santri

Nasi Nuk Santri di Desa Wisata Purwosari, Kulon Progo.KOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Nasi Nuk Santri di Desa Wisata Purwosari, Kulon Progo.

Nasi dengan nama unik ini memiliki ciri khas yaitu tumis pepaya muda yang dimasak bersama bumbu gurih dan pedas.

Selain itu, nasi yang disuguhkan dalam tambir (nampan anyaman bambu) ini dibungkus dengan daun pisang. Isinya telur, tempe goreng, tahu bacem, dan urap sayur.

Tak hanya sedap untuk disantap, Nasi Nuk Santri memiliki sejarah tersendiri. Seperti disampaikan Ketua Desa Wisata Purwosari Kiswantoro, kuliner ini bertujuan mengenang para prajurit Pangeran Diponegoro.

"Pas jaman perang Diponegoro itu kan di sini. Biasanya para anak buahnya makan ini, jadi sederhana tapi tetap mengenyangkan," ujar Kiswantoro kepada Kompas.com, Selasa.

Keunikan lainnya, kata dia, semua lauk Nuk Santri tidak digoreng, melainkan direbus atau dibacem.

Nasi Nuk Santri sendiri awalnya hanya disuguhkan pada saat ada upacara tradisi masyarakat setempat.

Namun, kini bisa dinikmati kapan saja di Desa Wisata Purwosari, Kecamatan Girimulyo, seharga Rp 200.000 untuk 10 porsi.

Baca juga:

2. Geblek dan tempe benguk besengek

Geblek dan tempe benguk besengek khas Kulon ProgoKOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Geblek dan tempe benguk besengek khas Kulon Progo

Selanjutnya, ada geblek yang menjadi salah satu ikon kuliner di Kulon Progo. Geblek juga menjadi inspirasi pembuatan ikon batik terkenal asli Kulon Progo, Batik Geblek Renteng.

Geblek terbuat dari tepung tapioka dan bumbu bawang yang digoreng gurih. Bentuknya unik, seperti angka delapan yang berwarna putih dan diolah dengan cara digoreng.

Geblek sering disamakan dengan cireng karena bahan baku yang digunakan tetapi keduanya berbeda dari bentuk dan ukuran. Tekstur geblek kenyal dan rasanya asin gurih.

Geblek dan tempe benguk besengek khas Kulon ProgoKOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Geblek dan tempe benguk besengek khas Kulon Progo

Geblek cukup mudah ditemui di Kulon Progo, mulai dari pedagang kaki lima sampai restoran.

Sebagai pelengkap, geblek biasa disajikan dengan tempe benguk. Tempe benguk bisa disantap dengan cara digoreng pakai bumbu atau tepung seperti mendoan.

Namun di Kulon Progo, pengolahan tempe adalah dimasak menjadi besengek. Besengek merupakan cara olahan tempe benguk dengan cara seperti dibacem tetapi menggunakan santan.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com