Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 19:08 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Makan fondue saat musim dingin jadi kebiasaan masyarakat beberapa negara saat musim dingin, tak terkecuali di Swiss. 

"Biasanya kami makan fondue setelah melakukan olaraga musim dingin, aktivitas berat, atau berkumpul saat musim dingin," kata kata pemandu tur perjalanan media STS Winter Magic Tour, Patricia Tenini, di Mount Rigi, Jumat (4/3/2021). 

Patricia menyebutkan, bisa jadi hampir setiap rumah di Swiss punya alat pembuat fondue di gudangnya. 

Sebab, fondue juga menjadi salah satu makanan khas dari Swiss. 

Dikutip dari Kamus Merriam-Webster, fondue adalah makanan yang mirip dengan souffle biasanya terbuat dari keju dan remah roti. 

Arti fondue lainnya adalah sebauh persiapan untuk melelehkan keju seperti jenis keju asal Swiss dan gruyere, biasanya dibumbui minuman anggur putih dan kirsh

Fondue juga disebutkan sebagai hidangan yang terdiri dari potongan kecil makanan, bisa daging atau buah yang dimasak dan dicelupkan dalam cairan panas. 

Baca juga:

Dari pengalaman Kompas.com, fondue di Swiss merujuk pada hidangan keju lokal asli Swiss yang dilelehkan dalam sebuah panci besi. 

Panci tersebut disajikan satu set dengan alat masak yang menyerupai kompor. Bahan bakar untuk terus memanaskan panci bisa bermacam-macam, ada dari alkohol, gel, sampai lilin. 

Fondue klasik di Swiss menyajikan kentang mini rebus dan potongan roti. Ada alat fondue khusus seperti garpu berukuran panjang, untuk menusuk bahan makanan dan dicelup ke fondue. 

"Cara makan fondue, pertama keju harus diaduk terus agar teksturnya tidak pecah," kata Patricia sambil memberi contoh. 

Lalu ia menusuk kentang dengan garpu fondue, mencelupkan, dan megaduk ke keju yang sudah meleleh. 

"Angkat garpunya dan putar-putar agar keju leleh terikat di kentang dan tidak menetes," katanya. 

Baca juga: 10 Negara Pemakan Cokelat Terbanyak di Dunia, Swiss sampai Brasil

Ada satu hal yang menjadi aturan fondue, sekaligus untuk peramai suasana. 

Patricia menyebutkan, orang yang kentang atau rotinya jatuh ke dalam panci berisi lelehan keju berarti harus bernyanyi di depan semua orang. 

"Candaan lainnya, orang tersebut harus pergi ke luar beli kentang atau roti ketika jalanan penuh salju," jelasnya. 

Ilustrasi fondue. Kompas.com/Silvita Agmasari Ilustrasi fondue.

Aturan tersebut lebih condong ke candaan, tetapi ada aturan lain makan fondue yang juga termasuk dalam etika. 

"Keju dan bahan makann lainnya harus diambil dengan garpu tersebut dan ditaruh di piring makan sendiri," kata Patricia.

Ia menyebutkan aturan yang benar tidak boleh menggunakan sendok untuk menyendok keju di panci fondue, apalagi makan keju dari panci fonduenya langsung. 

Hal ini selain tidak sopan juga dianggap tidak higienis. Sebab, fondue adalah makanan yang disantap beramai-ramai, lebih dari satu orang. 

Keju yang digunakan untuk membuat fondue jenisnya bebas, asalkan bisa meleleh. 

Namun, bagi orang Swiss keju terbaik berasal dari daerah Appenzell yang memang terkenal sebagai daerah peternakan sapi dan pembuat keju kualitas tinggi. 

Baca juga:

Tertarik mencoba fondue? Biasanya makanan ini banyak dijual saat musim gugur dan musim dingin di Swiss. Harga menyantap fondue per orang sekitar 30 Frank Swiss atau setara Rp 450.000. 

Perlu diketahui, fondue ini termasuk sebagai jenis makanan utama bagi orang Swiss. Jadi fondue bukanlah makanan pembuka apalagi camilan. 

Dari pengalaman Kompas.com, makan fondue ini terbilang mengeyangkan dan membuat perut jadi hangat saat suhu dingin. 

Jadi, sayang rasanya tidak mencoba fondue yang juga jadi sebuah pengalaman mencoba makanan khas dari Swiss. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com