Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 17:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Jenis stroberi white jewel, misalnya. Stroberi ini harus ditanam di lahan minim sinar matahari untuk mengurangi antosianin, pigmen yang memengaruhi warna stroberi merah.

Alasan serupa juga berlaku untuk stroberi di Korea. Dikutip dari Haps Korea, stroberi membutuhkan suhu rendah selama proses penanaman.

Itu sebabnya, harga stroberi di Korea meningkat tajam pada awal 2022 karena kekurangan pasokan akibat musim gugur tahun lalu.

Cita rasa dan distribusi yang mahal

Menurut SoraNews24, cita rasa stroberi di Jepang yang dijual seharga Rp 150.000 itu sangat manis. 

Selain itu, buah mahal berwarna merah tersebut juga berukuran besar dan memiliki tekstur yang lembut. 

Sama seperti stroberi di Jepang yang bercita rasa lezat, stoberi korea pun serupa. Rasa buah berkualitas ini sangat manis, dikutip dari Korea.net.

Cita rasa manis stroberi korea menarik perhatian dari berbagai negara di dunia yang berefek pada lonjakan ekspor setiap tahunnya. Hal ini menjadi alasan lain stroberi dijual dengan harga mahal.

Pasalnya, stroberi ekspor Korea membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga kualitasnya tetap sempurna.

Produsen stroberi di Korea harus memproses buah beri merah ini menggunakan karbon dioksida untuk mencegah perubahan tekstur.

Stroberi juga diberikan klorin dioksida untuk menghilangkan spora jamur sehingga mampu memperpanjang masa simpan stroberi.

Tak hanya itu, distribusi stroberi korea juga membutuhkan wadah khusus untuk mencegah buah menguap dan menjaga kesegarannya selama empat hari ke depan.

Selanjutnya, stroberi korea harus dikirim menggunakan pesawaat khusus yang disewa untuk mengekspor buah berkualitas ini ke beberapa negara, seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Baca juga:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com