Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2022, 17:06 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karbohidrat termasuk nutrisi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi ini berperan sebagai sumber energi.

Ada berbagai bahan makanan sumber karbohidrat, di antaranya adalah nasi putih dan ubi jalar.

Kandungan karbohidrat nasi putih dan ubi jalar tidak jauh berbeda. Dikutip dari Healthline, 178 gram nasi putih mengandung 53 gram karbohidrat.

Sementara itu, 100 gram ubi jalar mentah mengandung 20,1 gram karbohidrat, dikutip dari Healthline.

Staf Pengajar Prodi S1 Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Lily Arsanti Lestari menyampaikan, tidak masalah bila ingin menjadikan ubi jalar sebagai makanan pokok atau pengganti nasi.

"Nasi itu kan tinggi karbohidrat ya sehingga penggantinya juga yang tinggi karbohidrat, seperti umbi-umbian dan jagung, itu bisa juga dijadikan pengganti nasi," kata Lily.

Hanya saja, Lily menyarankan untuk menjadikan ubi jalar sebagai selingan, bukan pengganti nasi putih seutuhnya.

Baca juga:

Nasi adalah sumber makanan yang kita konsumsi sehari-hari dan dapat membantu sebagai makanan penambah berat badan.FREEPIK/JCOMP Nasi adalah sumber makanan yang kita konsumsi sehari-hari dan dapat membantu sebagai makanan penambah berat badan.

"Disarankan untuk makan makanan yang bervariasi ya. Misalnya sehari itu makan tiga kali, ya mungkin untuk karbohidratnya tidak nasi terus, entah itu ubi jalar, singkong, kentang, jagung, gitu ya," jelasnya.

Pasalnya, sebagian varietas ubi jalar memiliki cita rasa yang sangat manis sehingga dapat memengaruhi peningkatan kadar gula darah.

"Kan ada yang kayak mungkin cilembu, nah itu saya tidak tahu indeks glikemiknya ya," kata Lily saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Indeks glikemik merupakan angka yang menunjukkan cepat lambatnya peningkatan kadar gula darah dalam tubuh.

"Ubi jalar itu indeks glikemiknya sangat bervariasi, mulai dari di bawah 55-100 ada. Kalau yang bagus kan memang di bawah 55, itu artinya indeks glikemiknya bagus, kalau yang tinggi ya itu tadi indeks glikemiknya tidak bagus," ujar Lily.

Berbeda dengan ubi jalar, Lily menyampaikan, indeks glikemik nasi putih cukup tinggi, berkisar di angka 80 hingga 90-an.

"Itu berarti bisa disimpulkan ubi jalar yang lebih rendah indeks glikemiknya, lebih menyehatkan kalau dikonsumsi," pungkasnya.

Baca juga:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com