3 Tips Kelola Usaha Makanan Produk Lokal dari Griya Cokelat Nglanggeran

KOMPAS.com - Salah satu usaha cokelat di daerah Nglanggeran, Yogyakarta, berhasil mengembangkan potensi alam setempat yaitu buah kakao untuk dijadikan oleh-oleh daerah lokal.

Pemilik sekaligus pengelola usaha Griya Cokelat Nglanggeran Sugeng Handoko memberikan tiga tips mengelola sumber daya lokal menjadi komoditas. 

Tips berikut bisa jadi masukan bagi kamu yang daerahnya memiliki potensi sumber daya lokal dan belum tergali.

Baca juga:

• Resep Roti Sobek Cokelat, Hasilnya Tidak Kempis
• Resep Croissant Cokelat Pakai 2 Bahan, Pemula Bisa Ikuti
• 6 Cara Bikin Puding Cokelat Rumahan yang Enak dan Layak Jual

1. Kenali potensi yang ada

Dok. Sugeng Handoko Ilustrasi bubuk cokelat Griya Cokelat Nglanggeran

Menurut Sugeng, apabila seseorang ingin mengembangkan potensi sumber daya lokal di daerahnya, hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengenali sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah tersebut.

Usaha yang akan dibangun atau dikembangkan di daerah lokal sebaiknya disesuaikan dengan sumber daya yang mendominasi di sana. 

Seperti halnya Sugeng yang memanfaatkan buah kakao di Nglanggeran karena ketersediaan buah kakao yang cukup banyak di Nglanggeran.

Selain itu, pengelolaan sumber daya alam di suatu daerah perlu melibatkan masyarakat  yang tinggal di sana. 

Hal ini dilakukan supaya pengembangan usaha dapat dilakukan dengan maksimal karena didukung oleh masyarakat yang sudah mengerti dengan keadaan di daerah tersebut.

Tidak hanya itu, melibatkan masyarakat lokal juga dapat membantu menyejahterakan perekonomian dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi alam yang ada.

2. Persiapan sumber daya manusia

Dok. Sugeng Handoko Ilustrasi pengelolaan buah kakao oleh Griya Cokelat Nglanggeran

Tidak semua masyarakat lokal yakin dan percaya bahwa sumber daya alam yang mereka temui sehari-hari bisa menjadi suatu usaha yang dapat meningkatkan perekonomian di sana.

Hal ini biasanya terjadi di daerah-daerah yang masih minim teknologi.

Sumber daya alam yang seharusnya memiliki potensi untuk dikembangkan, hanya dianggap sebagai suatu hal yang biasa saja atau tidak punya nilai lebih.

Menurut Sugeng, untuk meyakinkan masyarakat perlu adanya persiapan berupa pelatihan khusus supaya masyarakat bisa paham mengenai besarnya potensi sumber daya di daerah tersebut.