Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Cara Toko Roti Legendaris di Jakarta Pertahankan Rasa Produk Selama 55 Tahun

Kompas.com - 24/01/2022, 09:04 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalani usaha roti tidak hanya cukup bermodal uang melainkan juga konsistensi dan komitmen dengan standar yang sudah ditentukan.

Sejak Moro Bake Shop didirikan pada 1967 hingga memperluas cabang ke Jakarta oleh generasi ketiga, rasa dan kualitas roti yang diproduksi di Moro tidak pernah berubah.

Pemilik sekaligus pengelola toko roti Moro Bake Shop Dicky Pramono mengatakan untuk mempertahankan rasa dan kualitas perlu adanya sikap konsisten supaya menjaga kepercayaan pelanggan.

Baca juga:

Konsisten dengan standar bahan baku

Proses pembuatan roti di Moro Bake Shop Dok. Instagram @Moro Bake Shop Proses pembuatan roti di Moro Bake Shop

Dicky mengatakan salah satu kunci rasa dan kualitas roti di Moro Bake Shop tidak pernah berubah dari dulu yaitu pemilik Moro tetap konsisten menggunakan bahan berkualitas sesuai standar yang sudah ditentukan.

" Meskipun harga butter premium yang digunakan menjadi mahal, kami tidak mengubah kualitas. Kalau dari saya, lebih baik menaikkan harga jual dari pada mengorbankan bahan baku," kata Dicky saat ditemui Kompas.com di Moro Bake Shop cabang De Park TMII pada Selasa (18/1/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan salah satu aturan yang ditetapkan oleh sang nenek sebagai pembuat resep roti Moro, yaitu tidak boleh mengganti sedikit pun bahan yang digunakan.

"Itu ancamannya, (kata nenek) kalau mau mengganti bahan, ga usah bikin dan pakai nama Moro," katanya.

Naiknya harga bahan baku yang digunakan terkadang membuat keuntungan yang didapat menjadi berkurang.

Meskipun begitu, ia tetap  konsisten dengan kualitas supaya menjaga kepercayaan pelanggan.

Baca juga:

Menggunakan teknik tradisional

Proses pembuatan roti di Moro Bake Shop yang masih tradisionalDok. Instagram @Morobakeshop Proses pembuatan roti di Moro Bake Shop yang masih tradisional

Dicky mengatakan meskipun teknologi untuk memudahkan proses memasak semakin maju tetapi ia memilih menggunakan teknik tradisional, salah satunya menggunakan sumber daya manusia yang ada.

"Mesin yang digunakan saat ini paling hanya oven dan mixer, selebihnya mulai dari membagi adonan, mengolesi adonan dengan butter, itu semua dikerjakan oleh manusia," katanya.

Cara memasak seperti ini serupa dengan yang dilakukan di toko roti Moro yang ada di Muntilan. 

Dicky mengatakan ada banyak hal yang membuat teknik tradisional ini masih bertahan, salah satunya karena adanya feeling  dari pembuat roti ketika membuat adonan, sehingga rasa dan takaran yang digunakan pada roti selalu sama dan pas.

Teknik pembuatan roti di Moro Bake Shop serupa dengan zaman dulu ketika tidak ada teknologi canggih yang hadir untuk memudahkan pekerjaan. 

Selain berguna untuk mempertahankan kualitas, memanfaatkan sumber daya manusia dilakukan oleh Moro Bake Shop guna menarik banyak kru sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

"Moro itu padat karya, tidak banyak menggunakan mesin, jadi memberdayakan banyak manusia," katanya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com