Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2022, 21:04 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Angkring populer di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kendati demikian beberapa daerah menyebutnya dengan nama berbeda. 

Misalnya saja masyarakat Solo yang lebih mengenal angkringan dengan sebutan HIK. Perbedaan nama tersebut lantas membuat beberapa orang bingung, apakah HIK dan angkringan berbeda. 

Baca juga:

Kendati demikian Gunadi S.Pd.I atau akrab disapa Gugun selaku inisiator Desa Cikal Bakal Angkringan Ngerangan Klaten mengatakan bahwa angkringan dan HIK sebetulnya sama saja. 

"Sama saja, sebenarnya HIK itu cuma penyebutan kalau di daerah Solo. Kalau di Jogja di angkringan, kalau di Semarangan kucingan, dan sebagainya," tutur Gugun kepada Kompas.com, Rabu (18/01/2022). 

Sekalipun berbeda biasanya karena menyesuaikan budaya di daerah tersebut. Misalnya kalau dekat dengan laut maka sajiannya bisa ditambahkan sate kerang. 

Atau, jika dekat dengan pengusaha belut, lauk nasi kucingnya bisa menggunakan sambal belut.

Ilustrasi aneka sate di angkringan Yogyakarta.SHUTTERSTOCK/ Mezario Ilustrasi aneka sate di angkringan Yogyakarta.

Gugun menegaskan bahwa HIK dan angkringan hanya berbeda dari penyebutan nama saja. Mengenai konsep dan esensinya keduanya sama.  

"Kalau esensinya itu sebuah evolusi dari HIK, angkringan, kucingan, sego kucing, dan warung koboi. Nanti mungkin nanti akan ada di kota lain penyebutan beda mungkin ada," tegasnya. 

Baca juga:

Lebih lanjut, HIK sendiri adalah singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung. Selain itu, nama tersebut juga diambil dari kebiasaan penjual HIK zaman dulu yang menjajakan dagangannya dengan mengeluarkan suara 'hiiik ter hiiik terr'. 

"Kemudian berkembang, semakin banyak. Kalau di Solo namanya kan HIK singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung tapi sebenarnya cuma itu orang menjajakan makanan itu lo, bunyinya 'hiiik ter hiik terr' sebenarnya cuma gitu," kata Gugun. 

 

Pemilihan nama angkringan sendiri merujuk pada kebiasaan masyarakat yang suka nangkring atau mengangkat kaki ke kuris saat makan di angkringan. 

"Kan karena angkringan itu 'nangkring', orang kan kalau jajan di angkringan kakinya naik ke kursi biasanya," jelas Gugun. 

Baca juga:

Namun Gugun juga menjelaskan bahwa istilah angkringan bisa jadi diambil dari pikulan. Sebab mulanya angkringan dijajakan dengan cara dipikul keliling. 

"Kalau enggak angkring itu istilah untuk pikulan itu kan namanya angkring," tambahnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com