KOMPAS.com - Rempah-rempah yang menjadi identitas kuliner Indonesia menarik perhatian berbagai negara untuk datang ke Indonesia.
Banyaknya pendatang yang berkunjung dan bahkan menetap di Indonesia sejak zaman dahulu menciptakan asimilasi budaya dengan kuliner lokal.
Sejarawan Kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman mengatakan, terdapat banyak bukti sejarah terkait tumbuh kembang kuliner Nusantara.
"Jika dilihat dari sejarah, ini sudah berlangsung lama," kata Fadly dalam webinar Bincang-Bincang Kuliner Kegemaran Presiden RI Ke-1 pada Kamis (16/12/2021).
"Jika dilihat dari bukti-bukti tertulis, sejarah kuliner itu sudah ada dalam naskah-naskah dan prasasti Hindu-Buddha," jelasnya.
Beberapa kuliner pada zaman Hindu-Buddha yang masih ada sampai sekarang dan menjadi favorit Presiden Soekarno yaitu pecel, sambal, rawon, dan dawet.
Ia mengatakan, sejarah tumbuh kembang kuliner Nusantara ini mulai ada sejak datangnya berbagai pengaruh dari luar ke Nusantara.
Baca juga:
Saat ajaran Islam masuk ke Nusantara, terdapat beberapa negara yang turut berpengaruh kepada membawa budaya kuliner asal seperti dari Jazirah Arab dan India.
Makanan seperti kari dan gulai merupakan makanan yang hadir setelah negara Jazirah Arab dan India menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.