KOMPAS.com - Selain membawa seserahan, kue atau jajan tradisional juga wajib dibawa untuk hantaran pernikahan. Jenis kue tradisional yang biasa dipakai untuk hantaran yaitu wajik dan jadah.
Dulu wajik dan jadah hanya dikemas menggunakan nampan lalu ditutup plastik. Namun kini, banyak penjual yang mulai mengkreasikan bentuk kemasannya.
Anita Mustafa, pemilik usaha Qila Snack turut mengikuti tren tersebut. Anita kini mengemas wajik dan jadah untuk hantaran dengan cara berbeda.
Baca juga:
Jadah dan wajik yang digunakan untuk hantaran kini bentuknya lebih bervariasi. Anita sendiri biasa membentuknya menjadi bunga mawar atau bentuk hati.
Untuk membentuknya Anita memakai cetakan atau loyang berbentuk mawar. Sementara, untuk putik bunga cukup dibulatkan memakai tangan.
"Bentuknya itu pakai cetakan kue dari plastik kalau yang mawarnya. Nanti terus kalau kayak bulat-bulatnya, ya digilik saja biasa," tutur Anita kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
"Kayak putik itu, itu kan cuma dibulat saja, digelintir saja gitu," tambahnya.
Baca juga:
Cara sederhana menghias wajik dan jadah hantaran yakni dengan menumpuk keduanya. Misalnya, jadah sebagai dasar lalu wajik untuk hiasan atau sebaliknya.
"Biasanya itu cuma kebalikannya, jadi kalau wajik itu hiasanya dari jadahnya, kalau jadah itu dari wajiknya," kata Anita.
Jika ingin lebih cantik, kamu bisa menambahkan pewarna pada kuenya. Tak lupa, tambahkan pula daun pandan untuk pelengkapnya.
Jadah dan wajik yang sudah dibentuk dan dihias dapat ditempatkan di mika khusus atau kotak hantaran. Namun sebelum, alasi dulu permukaannya dengan daun pisang agar tidak lengket.
"Tergantung mau di kasih ke mika kue yang tinggi itu, atau mau kotak hantaran itu bisa, tapi nanti dialasi daun dulu biasanya," ujar Anita.
Jika ingin tampilan yang lebih tradisional kamu bisa mengemasnya menggunakan tampah.