KOMPAS.com - Jajanan tradisonal tak hanya disantap sebagai camilan, tapi juga digunakan untuk hantaran pernikahan dan lamaran.
Kendati demikian, jajanan tradisional yang dibawa untuk hantaran tiap daerah berbeda-beda. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, umumnya menggunakan jajanan tradisional yang terbuat dari beras ketan.
Melalui sambungan telepon, Anita Mustafa, pemiliki usaha jajanan hantaran Qila Snack, membagikan beberapa jenis kudapan yang umum dipesan untuk hantaran. Berikut uriannya.
Baca juga:
Wajik merupakan salah satu jajanan tradisional yang umum dibawa untuk hantaran pernikahan Jawa. Jajanan ini terbuat dari beras ketan dan gula merah yang dimasak cukup lama.
"Biasanya kalau nikahan itu wajik sama jadah," tutur Anita kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Biasanya, wajik dibentuk sedemikian rupa lalu ditambahkan dengan jadah untuk hiasanya. Pengemasannya bisa memakai nampan, boks mika, atau kotak hantaran dari kayu.
Selain wajik, jadah juga umum digunakan untuk hantaran pernikahan. Menurut Anita, dua jajanan tersebut paling banyak dipesan.
Berbeda dengan wajik yang rasanya manis, cita rasa jadah justru cenderung gurih. Pasalnya jajanan ini terbuat dari beras ketan dan campuran kelapa parut.
Baca juga:
Jenang merupakan jajanan tradisional yang bentuknya mirip seperti dodol. Kudapan ini terbuat dari beras ketan dan gula merah. Tekstur kudapannya kenyal dan rasanya manis.
Menurut Anita, jenang juga sering dipesan untuk hantaran. Khususnya oleh para pelanggan di daerahnya, Yogyakarta.
"Terus, biasanya tambah jenang, jenang ireng itu kalau sini, terus sama lemper juga," ujar Anita.
"Tapi kalau orang sini kebanyakan itu sih, wajik, jadah, sama jenang kayak gitu," tambahnya.
Pengemasan jenang biasanya memakai nampan lalu ditutup dengan plastik.
Baca juga:
Anita juga mengatakan bahwa pemesanan lemper untuk hantaran juga cukup banyak. Biasanya yang dipesan adalah lemper isi ayam.
Lapis tepung beras juga kerap dipesan untuk hantaran pernikahan. Namun memang tak sebanyakan wajik ataupun jadah.
Pemesanan lapis untuk hantaran biasanya tidak dipotong. Jadi, dikemas langsung dalam nampan atau loyang.
"Ada juga lapis itu, tapi lapisnya enggak dipotong. Jadi, dicetak di loyang kayak gitu. Kalau punyaku ya, kalau yang lain mungkin ada yang lain," terang Anita.
Baca juga:
Selain jajanan dari beras ketan dan tepung beras, bolu kukus juga cukup sering dipesan untuk hantaran. Bolu yang dipesan biasanya ialah bolu kukus mekar warna-warni.
Terkadang ada pula yang memesan donat kampung untuk pelengkap hantarannya.
"Paling bolu-bolulah, kue gitu. Kemarin ada juga yang minta donat, tapi mungkin asal dihias saja," tutur Anita.
Kendati demikian, Anita menyebut bahwa jajanan yang paling banyak dipesan yaitu wajik dan jadah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram