KOMPAS.com - Floating breakfast atau sarapan terapung menjadi tren beberapa tahun belakangan di media sosial.
Melansir CNN Travel, floating breakfast merupakan sarapan yang menu makanan serta minumannya ditempatkan di piring besar atau keranjang warna-warni.
Selain itu, dilengkapi juga dengan bunga tropis sehingga membuatnya nampak bagus saat dipotret.
Floating breakfast umum ditemukan di resor atau hotel mewah yang menyediakan fasilitas kolam pribadi.
CNN menulis, tren floating breakfast bermula di Bali tanpa menyebut resor mana yang dimaksud.
Floating breakfast kemudian mulai populer di kawasan Asia, terutama di tempat dengan cuaca hangat, seperti Thailand, Fiji, dan Maladewa.
Adanya pandemi Covid-19 membuat gaya sarapan ini semakin populer. Floating breakfast dinilai sebagai salah satu cara untuk menghindari antrean prasmanan dan ruang makan ramai di hotel.
"Sepanjang tahun lalu, makan di dalam suite telah menjadi sangat populer, terutama bagi mereka yang mencari hiburan dalam keamanan dan kenyamanan suite," kata Jann Hess, manajer umum Amanjiwo di Bali, seperti dikutip dari CNN Travel.
Baca juga:
Bukan hanya mampu meminimalisir kerumunan, floating breakfast juga bisa menjadi ide baru untuk membuat konsep foto saat sarapan yang berbeda dari biasanya.
Jika tak ada juru foto, tamu resor atau hotel dapat meminta bantuan karyawan di sana untuk memotret dirinya bersama sarapan yang mengapung. Hasil foto tersebut bisa menjadi semakin indah berkat pemandangan di sekitar hotel.
Menurut Timo Kuenzli, manajer umum Cape Fahn Hotel, hampir 100 persen tamu mereka selama setahun terakhir telah memesan satu floating breakfast.
"Kami pasti dapat melihat bahwa pasar Asia jauh lebih memiliki momen-momen Instagrammable untuk diabadikan daripada pasar lain," katanya.