Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Vegan Sedunia, Kapan Istilah Vegan Mulai Ada?

Kompas.com - 01/11/2021, 13:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Vegan Sedunia diperingati pada 1 November setiap tahunnya. Vegan merupakan sebutan untuk orang yang menerapkan gaya hidup menghindari konsumsi daging hewan dan olahannya, seperti susu, keju, mayonais, dan sebagainya.

Melansir Time, istilah vegan sudah dikenal mulai 1994, tepatnya saat perayaan Vegan Society ke-50.

Jauh sebelum istilah tersebut dikenal luas pada 1994, istilah vegan sebenarnya mulai dikenal pada 500 SM sebagai gaya hidup manusia yang tidak mengonsumsi daging.

Pada 500 SM, Yunani Pythagoras dari Samos mengenalkan konsep kebajikan menghindari konsumsi daging untuk semua spesies, termasuk manusia.

Konsep yang dikenalkan Pythagoras kemudian sejalan dengan para Buddhisme, Hinduisme, dan Jainisme yang menganjurkan vegetarianisme, sebuah gaya hidup yang percaya bahwa manusia tidak boleh menimbulkan rasa sakit pada hewan lain.

Meski menganut konsep kebajikan untuk melindungi hewan dengan tidak mengonsumsi dagingnya, konsep vegetarianisme masih diperbolehkan mengonsumsi olahan hewan, seperti susu dan telur.

Seorang tukang kayu di Inggris bernama Donald Watson akhirnya memunculkan istilah baru untuk seseorang yang sama sekali tidak mengonsumsi daging hewan dan olahannya, yaitu "vegan".

Watson mengklaim bahwa gaya hidup vegan dapat melindungi manusia dari makanan tercemar. Hal itu ditunjukkan dari penemuan penyakit tuberkolosis sebesar 40 persen pada sapi perah di inggris.

Setelah berhasil menciptakan istilah vegan, Watson mengeluarkan penjelasan formal tentang bagaimana vegan harus diucapkan, yakni Veegan, bukan Veejan.

Baca juga:

Salah satu manfaat jagung adalah tinggi protein, jika dibandingkan dengan sayur-sayuran lain. Untuk itu, jagung bisa menjadi alternatif sumber protein yang baik bagi pelaku vegetarian dan vegan.PEXELS/BULBFISH Salah satu manfaat jagung adalah tinggi protein, jika dibandingkan dengan sayur-sayuran lain. Untuk itu, jagung bisa menjadi alternatif sumber protein yang baik bagi pelaku vegetarian dan vegan.

Tambahan nutrisi

Orang yang menerapkan veganisme atau disebut vegan harus mengonsumsi vitamin tambahan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.

Sebab, sebagian vitamin, seperti vitamin B12 kebanyakan hanya ditemukan dalam produk hewani.

Namun, seiring berkembangnya zaman, saat ini sudah banyak restoran di dunia, termasuk Indonesia yang menyajikan menu khusus untuk vegan dengan nutrisi seimbang.

Beberapa menu vegan yang umum ditemui adalah hamburger vegan, nugget tempe, bakso vegan, hingga kroket sayur. 

Meski tidak mengandung nutrisi lengkap, beragam bahan makanan non hewani yang dikonsumsi oleh vegan dapat menimbulkan efek positif bagi kesehatan manusia.

Seperti dilansir dari Days of The Year, veganisme disebut dapat membantu menurunkan berat badan akibat pola makan nabati yang diterapkan.

Selain itu, kadar gula darah dan fungsi ginjal vegan sering membaik karena pola makan veganisme yang dapat menurunkan jumlah konsumsi obat.

Terakhir, vegan juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker karena mampu menurunkan kolesterol serta tekanan gula darah.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com