Jatuh Bangun Bisnis Bakery di Jakarta, Omzet Turun hingga 80 Persen

Hanya saja, pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak orang untuk bekerja dari rumah membuat penjualannnya tak lagi sama seperti dahulu.

"Pandemi ini sangat berdampak. Makanya pas PPKM itu jalan kiri kanan ditutup, mobil mana bisa lewat? Sementara kita harus tetap bayar Pajak Bumi dan Bangunan. Kalau tidak ada pemasukan ya gimana bayarnya?" tutur Heru.

Sebagai pebisnis, dirinya mengatakan bahwa lebih mengandalkan pelanggab yang datang langsung dibandingkan dengan penjualan online, seperti melalui layanan ojek.

"Online percuma karena orang lebih senang datang. Kita mengharapkan dari meeting karena lumayan ya satu kali meeting bisa 60-70 pieces ya cuma sekarang satu pun tidak ada," kata Heru.

Hal serupa juga dialami oleh pebisnis bakery lainnya, yakni Heru Laksana, pemilik Maison Weiner Cake Shop.

Sama dengan Mario, Heru juga menuturkan untuk tetap membuka toko bakery miliknya secara offline.

Meski saat ini sudah banyak bisnis yang mengandalkan layanan ojek online, ia percaya bahwa pelanggan lebih suka produk yang fresh dan dibeli langsung di toko.

"Kalau yang bisa dijangkau, orang lebih mau fresh food daripada beli online dikirim pakai kurir, sampai di rumah sudah dingin," kata Heru saat ditemui di Maison Weiner Cake Shop, Sabtu (23/10/2018).

Heru mengatakan, walaupun harus menghadapi jatuh bangun bisnis selama pandemi Covid-19, ia akan tetap berusaha membuat inovasi produk terbaik.

"Bisnis akan berubah, dibandingkan dulu, dulu tidak ada online tetapi sekarang online, mudah-mudahan bisa bertaham dengan teknik apa, itu nanti dilihat," kata Heru.

Baca juga:

• 5 Cara Memulai Usaha Toko Roti dan Kue, Saran dari Koki Pastry
• Resep Gemblong Pisang Keju, Mirip Roti Goreng tapi dari Tepung Ketan
• Resep Roti Polo Cokelat, Roti Klasik dengan Lapisan Renyah 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)