Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Oseng Mercon Bolo Sego, Berdiri Awal Pandemi Kini Miliki 350 Reseller

Kompas.com - 12/09/2021, 22:08 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Oseng mercon merupakan sajian pedas khas Yogyakarta yang disukai wisatawan maupun warga lokal.

Tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta untuk dapat menikmati oseng mercon. Sebab kini kamu bisa memasannya secara daring.

Salah satu merek oseng mercon yang bisa dicoba adalah Bolo Sego.

Berbeda dengan oseng mercon pada umumnya, Bolo Sego menggunakan potongan daging iga untuk oseng merconnya. 

Baca juga:

Awal mula oseng mercon Bolo Sego 

Pemilik usaha oseng mercon Bolo Sego, Dyah Laily Fardisa kepada Kompas.com (11/09/2021) mencerita bagaimana ia membangun usaha ini. 

Dyah menyebut bahwa mulanya bisnis ini dibuat hanya untuk mengisi waktu. Sebab, usahanya yang digeluti sebelumnya terdampak pandemi. 

"Jadi, Bolo Sego itu kita bikin tahun 2020 bulan April. Dan sebenarnya niatnya nggak yang seserius ini, karena pada saat itu kan aku masih kerja. Di sisi lain, suamiku itu memang bisnis, dibidang undangan nikah, dan sejak pandemi itu kan terdampak. Awalnya itu adalah nyari aktivitas buat suamiku biar produktif selama pandemi. Nah aku ngebantuin aja," jelas Dyah. 

Baca juga: Resep Oseng Mercon Khas Yogyakarta, Pakai Tetelan dan Otot Sapi

Mengenai pemilihan usahanya sendiri, Dyah dan suami melakukan beberapa riset. Lalu, setelah menimbang, jatuhlah pada usaha kuliner. 

Sementara, pemilihan oseng mercon sendiri juga berdasarkan riset. Sebelum memilih oseng mercon, Dyah menuliskan poin-poin yang kemudian menjadi bahan pertimbangan. 

Kala itu, ia ingin menghidangkan makanan yang sudah memiliki nilai legenda, bukan yang tengah hits.

Selain itu, ia pun ingin menghadirkan kuliner yang memiliki nilai budaya dan secara marketing dapat divisualkan dengan baik. Pertimbangan tersebut lantas membuatnya memilih oseng mercon. 

Ilustrasi oseng mercon iga. INSTAGRAM/ BOLO SEGO Ilustrasi oseng mercon iga.

Dyah bercerita bahwa mulanya usaha ini dimulai dari menjadi reseller dan ternyata laris. Namun karena saat itu masih reseller, ia tidak bisa melakukan kontrol produk.

Kemudian, Dyah memutuskan untuk memulai produksi sendiri. 

"Kita dulu itu reseller dari brand lain, kita jual saja. Terus ternyata laris, tapi kayak kita pengin punya kontrol lebih terhadap produk akhirnya kita memutuskan untuk produksi sendiri," tutur Dyah. 

Baca juga: Resep Oseng Mercon Daging Sapi Khas Yogyakarta, Pedasnya Mantap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com