Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Baik Konsumsi Ikan Segar daripada Ikan Asin, Kenapa?

Kompas.com - 08/07/2021, 16:27 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mengasinkan bahan makanan merupakan salah satu pengawetan yang paling kuno. Pengasinan bisa dilakukan pada banyak bahan makanan, seperti daging dan ikan.

“Kenapa orang makan produk yang diawetkan? Karena mereka hidup di negara empat musim. Aaat musim dingin bersalju mustahil mendapat makanan segar,” tulis Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen dalam unggahan di Instagram resminya @drtanshotyen.

Namun, proses pengawetan ikan dengan cara diasinkan disinyalir bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Baca juga: Ahli Nutrisi: Kandungan Kalsium Ikan Teri Lebih Tinggi daripada Susu

Dalam unggahannya, Dr Tan menjelaskan bahwa proses pengawetan dengan cara diasinkan bisa memunculkan senyawa yang disebut nitrosamin.

Senyawa nitrosamin ini sudah terbukti bersifat karsinogenik. Secara akumulatif, senyawa nitrosamin bisa menyebabkan kanker nasofaring dan lambung.

Sementara ikan segar yang belum diproses dengan cara diasinkan, relatif bisa lebih sehat.

Sebab ikan tidak melalui proses pengasinan yang menghasilkan senyawa tersebut. Namun dengan catatan, selama diproses dengan cara yang tepat.

Beberapa nutrisi yang terkandung dalam ikan segar di antaranya adalah kaya akan protein, asam lemak omega 3, dan berbagai vitamin.

Senyawa nitrosamin dalam ikan asin

Dilansir dari Food Navigator, dalam penelitian terhadap sekitar 80.000 pria dan wanita menunjukkan hasil telur ikan yang diasinkan memiliki asosiasi terhadap peningkatan total jumlah kasus kanker sebanyak 15 persen.

Baca juga: Resep Pepes Ikan Kembung Bumbu Kuning, Menu Makan Siang yang Sehat

Ilustrasi ikan asin. Ikan asin lebih awet daripada ikan biasa.FREEPIK Ilustrasi ikan asin. Ikan asin lebih awet daripada ikan biasa.

Setelah ikan melalui proses penggaraman, ikan asin kemudian dijemur di bawah sinar matahari.

Dikutip dari berita Kompas.com, proses penjemuran juga menyebabkan perubahan pada sel-sel daging ikannya sehingga muncul senyawa nitrosamin.

Baca juga: Ikan Asin Juga Bisa Jadi Penyebab Kanker, Ini Penjelasan Ahli

“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA), nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” terang Ketua Yayasan Kanker Indonesia Profesor DR Dr Aru W Sudoyo, SpPD KHOM FINASIM FACP.

Kanker karsinoma nasofaring ini jadi salah satu penyakit kanker yang dapat terjadi akibat terlalu sering mengonsumsi ikan asin.

Seperti dikutip dari penelitian berjudul "Nitrosamines" (2003) oleh R.A. Scanlan yang diterbitkan dalam Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition (Second Edition) disebutkan bahwa nitosamin ini salah satunya memang jadi senyawa yang tercipta akibat proses pengasinan.

Ditambah lagi dengan kebiasaan orang Indonesia makan ikan asin dengan nasi panas, sehingga nitrosamin pada ikan asin akan terbawa uap. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com